Sabtu, 08 Agustus 2009

Temanggung Berdarah dan Terkaparnya Noordin M. Top



Penantian kurang lebih 7 tahun akhirnya berbuah hasil. Indonesia, khususnya melalui Aparat Kepolisian Detasemen Khusus (Densus) 88 telah berhasil meringkus penjahat alias teroris nomor wahid yang paling dicari yaitu Noordin M. Top pada hari Sabtu tanggal 08 Agustus 2009 sekira jam 11.30 Wib di Dusun Beji Desa Kedu Kec. Kedu Temanggung Jawa Tengah.
Noordin M. Top adalah orang yang paling bertanggung jawab atas beberapa peristiwa pengeboman di seantero Indonesia. Setelah Dr. Azahari tertembak mati pada Nopember 2005 silam di Batu Malang, telah selesai pekerjaan rumah dalam rangka pencarian teroris ini. Namun akar-akar teroris akan terus dibasmi karena pasti menjadi bahaya laten yang sewaktu-waktu bisa menguak lagi ke permukaan bumi Indonesia.

Acungan jempol bagi Densus 88 khususnya dan Kepolisian Republik Indonesia, pada umumnya, atas kreasi kinerjanya yang gigih menelusuri, menyelidiki dan membasmi para gembong teroris terutama Dr. Azahari dan Noordin M. Top selama kurang lebih 7 tahun. Noordin M. Top adalah salah seorang pemimpin teroris untuk wilayah Asia.
Kita pasti masih terngiang pengeboman Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton 17 Juli 2009 silam. Masyarakat Indonesia sudah cukup menderita dengan berbagai mega-trauma teror bom yang telah terjadi di tanah air tercinta Indonesia ini.
Noordin M. Top sebagai orang terakhir yang benar-benar paling dicari sebagai otak teroris Asia, khususnya di Indonesia akhirnya "dipaksa" terkapar di sebuah Rumah di RW 07 Dusun Beji, Desa Kedu, Kec. Kedu Temanggung Jawa Tengah. Rumah tersebut disinyalir adalah rumah Mohzahri yang notabene ayah dari Tatak yang telah ditangkap Polri sekitar 3 tahun silam. Sebelum proses panjang penangkapan Noordin M. Top berlangsung, Densus 88 mendapatkan informasi persembunyiannya dari Aris dan Indra-keponakan Mohzahri-yang ditangkap di Pasar Parakan Temanggung yang kemudian Pasukan Densus 88 menyisir dan mengepung kediaman Mohzahri tersebut sejak hari Jum'at tanggal 07 Agustus 2009 jam 16.00 Wib. Tidak tanggung-tanggung sekitar lima unit mobil dan beberapa unit sepeda motor serta satu unit truk dikirim mendekati TKP (Tempat Kejadian Perkara) rumah Mohzahri yang berada ditengah-tengah sawah di ujung Desa Beji, yang memiliki dua jalur akses transportasi dari desa ke kota, serta dibelakang rumah terdapat bukit menjulang. Namun menurut ketua RW setempat, Khoirudin, keberadaan penghuni rumah tersebut sepanjang yang dia ketahui, tidak ada yang ganjil. Hanya saja ditengarai Aris dan Indra-Keponakan Mohzahri-memiliki sifat tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar namun sikap mereka tetap wajar dan tidak menunjukkan keganjilan
Baku tembak sering terjadi diantaranya sekitar pukul 18.00 Wib, jam 21.51 Wib dan menurut sumber informasi disekitar TKP sampai ada aksi baku tembak sampai 8-9 kali. Sehingga memaksa aparat kepolisian dari Polda Jateng dan Polres Temanggung untuk mengevakuasi warga sekitar sampai radius 500 meter menjauhi TKP agar tidak terjadi peristiwa salah tembak dan penyanderaan.
Sampai jam 23.00 Wib dan menjelang dini hari pada Sabtu 08 Agustus 2009, pasukan Densus 88 terus ditambahkan untuk terus mengepung disekitar persawahan dan bukit dibelakang rumah kediaman Mohzahri. Juga tidak ketinggalan, kendaraan Ambulance dikerahkan dalam rangka pertolongan pertama apabila ada yang cidera.
Dengan mengenyampingkan rasa lelah dan semangat juang yang tinggi, pengepungan rumah Mohzahri terus berlanjut sampai hari Sabtu tanggal 08 Agustus 2009. Sekitar pukul 09.00 Wib Densus 88 mulai merapatkan barisannya mendekati TKP sehingga terjadi lagi aksi baku tembak dengan penghuni rumah yang diduga terdapat Noordin M. Top didalamnya. Tidak ketinggalan, Kapolda Jawa Tengah ikut andil menghampiri TKP tersebut sekitar pukul 09.35 Wib.
Dalam aksi baku tembak tersebut, disinyalir terdengar orang berteriak mengaduh kesakitan dari dalam rumah Mohzahri dan para aparat pengepung menduga suara tersebut adalah suara Noordin M. Top yang terkena tembakan petugas. Pada saat itu juga, Noordin M. Top diduga bersembunyi di kamar mandi.
Yang akhirnya pasukan Densus 88 berhasil menggerebek kediaman Mohzahri sekitar pukul 12.00 Wib dengan berhasil membuat terkapar salah seorang yang diduga Noordin M. Top dan yang lainnya berjumlah sekitar 2 orang berhasil digiring untuk diamankan.
Sampai berita ini dibuat, masih terjadi pemberitaan simpang siur (08/08, jam 12.55 Wib) terkait kematian Noordin M. Top. Jadi aparat masih belum memberikan pernyataan yang pasti apakah seseorang yang tewas tertembak tersebut adalah memang benar-benar Noordin M. Top yang selama ini paling dicari dan diingini, karena mayat langsung dibawa ke Rumah sakit di Semarang untuk segera dilakukan pemeriksaan dan otopsi.

Disarikan dari berbagai sumber

.

.

.

ARTIKEL TERKAIT ADA DIBAWAH SPONSOR (DIBAWAH INI).

Artikel Terkait



2 komentar:

Anonim mengatakan...

acungan jempol sangat patut diberikan pada Densus88.
Tapi ini jg kita belum tau secara pasti apakah pria tersebut NMT atau bukan,,tp saat ini adalah saatnya kita utntuk terus berdoa agar Indonesia bahkan Dunia semakin AMAN dan DAMAI!!!

nice...

www.fredyngahu.co.cc

Unknown mengatakan...

selamat tuk anggota densus 88, mereka memang perlu mendapat acungan jempol. tp kita tetap harus waspada karena jenazah Nordin tersebut blom dipastikan dan anak buahnya masih berkeliaran

Posting Komentar