Sabtu, 12 Juni 2010

Grup A diawali dengan Berbagi Angka

Meksiko tahan imbang Tuan Rumah Afsel 1-1

Hasil imbang 1-1 lawan Meksiko rupanya sudah mengatrol tinggi-tinggi kepercayaan diri Afrika Selatan. Bermodal hal itu, Bafana-bafana kini siap menjajal lawan-lawan berikutnya.

Hasil 1-1 dipetik Afrika Selatan dalam laga pembuka Piala Dunia 2010. Sempat unggul lebih dulu lewat Siphiwe Tshabalala, Afrika Selatan kemudian harus puas dengan hasil imbang usai Meksiko menyamakan kedudukan.

"Tentu saja kami akan senang jika menang, tapi kami dapat satu poin dan itu lebih bagus ketimbang tak dapat apa-apa," ceplos Tshabalala di situs FIFA.

Si tuan rumah tampaknya memang tak kecewa-kecewa amat kendati hanya memetik satu angka. Afrika Selatan kini malah kian percaya diri dan siap membenahi performa jadi lebih baik lagi.

"Kami meninggalkan Soccer City dengan kepala tegak. Kini kami tahu kami bisa bertarung dengan beberapa pemain terbaik dunia. Yang terpenting adalah mendapat kepercayaan diri dan aku merasa kami meraihnya berkat hasil ini," kata Tshabalala.

"Kami harus meningkatkan sejumlah hal di beberapa area, tapi aku yakin kami akan bisa membenahi sektor-sektor itu dalam beberapa hari ke depan," seru si pemain 27 tahun.

Pada partai kedua Grup A, Afrika Selatan akan menghadapi Uruguay di Loftus Stadium.

Frustasinya Prancis Karena Dipaksa Berbagi Angka dengan Uruguay

Stadion Green Point di Cape Town juga menjadi saksi pertama dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol antara Prancis kontra Uruguay yang berlangsung dini hari tadi waktu Indonesia.

Permainan yang 'kurang' memukau sebagai mantan Juara Piala Dunia 1998 membuat Prancis tidak dapat
mengembangkan permaina dan jauh dari harapan untuk menang.

Semenjak peluit kick-off ditiupkan wasit dari Jepang, Yuichi Nishimura, permainan Prancis mudah sekali untuk dipatahkan pemain-pemain Uruguay.

Sebagai motor serangan, Franck Ribery-pun 'mati kutu' dikawal ketat sekawanan gelandang Uruguay yang notabene berpostur tinggi. Kedua tim bermain cukup berimbang dalam menciptakan peluang. Dari kubu Prancis, peluang-peluang tercipta dari Yoann Gourcuff, Franck Ribery, Abou Diaby, Jeremy Toulalan. Sedangkan di kubu Uruguay peluang datang dari sepakan Diego Forlan, Luis Suarez, namun tidak ada peluang yang mampu dijadikan gol. Pemain Prancis yang dominan menunjukkan skill-nya adalah gelandang tengah Yoann Gourcuff dan Abou Diaby serta bek kanan Bakari Sagna. Ketiga pemain tersebut kerap merepotkan barisan belakang Uruguay dengan rajin dan efektifnya Sagna naik ke jantung pertahanan Uruguay melalui sisi kanan kerap mengirimkan umpan-umpan silang yang belum mampu dimanfaatkan para pemain depan Prancis.
Di kubu Uruguay, Suarez tidak se-lihai seperti di Ajax, dia pun mati kutu dijaga ketat barisan pertahanan Prancis yang dijaga Abidal dan Gallas, hanya sesekali Diego Forlan dengan kecepatan larinya mampu merepotkan barisan pertahanan Prancis.

Meski Henry yang masuk menggantikan Anelka pada menit 72, tidak banyak berbuat apa-apa dan bahkan sekalipun Nicolas Lodeiro terganjar kartu merah di menit 63 karena men-tackling keras Sagna, Prancis tetap tidak bisa mengembangkan permainan dan mengambil manfaat kekurangan pemain di kubu Uruguay.

Akhirnya, Prancis harus 'sedikit kecewa' ketika wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan sudah berakhir dengan skor kacamata.

Sumber image : pialadunia.detiksport.com
artikel Afsel x Meksiko : pialadunia.detiksport.com

.

.

.

ARTIKEL TERKAIT ADA DIBAWAH SPONSOR (DIBAWAH INI).

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar