Sabtu, 29 Agustus 2009
Kelahiran Nabi Muhammad dan Keajaiban yang terjadi
Rasulullah saw telah dilahirkan pada hari Senin. Pada hari kelahiran Beliau, telah timbul 7 (tujuh) mu’jizat, yaitu :
1. Setiap wanita yang mengandung akan merasakan susah payah dari kandungannya itu, sedangkan Ibunda Rasulullah sama sekali tidak merasakan hal tersebut.
2. Tiap-tiap wanita yang akan melahirkan tentu merasakan rasa sakit (makhoodl), dan itu tidak dirasakan oleh Ibunda Rasulullah sama sekali.
3. Setelah Rasulullah dipisahkan dari ibunya sehabis dilahirkan, maka beliau langsung sujud kehadirat Allah Ta’ala, seraya mengatakan : Ummatku, Ummatku !
4. Rasulullah saw lahir dalam keadaan sudah dikhitan.
5. Setan-setan dilarang naik ke langit, ketika Rasulullah dilahirkan.
Padahal sebelumnya setan-setan itu dapat naik turun langit untuk mendengarkan percakapan-percakapan yang dilakukan para malaikat. Ketika mereka dilarang naik ke langit, maka mereka berkumpul pada Iblis alaihila’nah, mereka pun berkata, “dahulu kami bisa naik ke langit, tetapi hari ini kami telah dilarang untuk naik”. Iblis menjawab : “Menyebarlah kalian dimuka bumi dari barat sampai ke timur, dan perhatikan dengan seksama apa sebenarnya yang telah terjadi !”
Mereka lalu menyebar. Akhirnya setelah mengelilingi timur dan barat, sampailah mereka ke kota Mekkah. Disana tampak oleh mereka Nabi saw sedang dikelilingi para malaikat dan memancarkan cahaya dari dirinya hingga mencuat ke langit, sedangkan malaikat-malaikat itu saling memberi ucapan selamat satu dengan yang lainnya kepada Nabi saw.
Kemudian kembalilah setan-setan itu menghadap kepada iblis, sambil menceritakan semua apa yang telah mereka saksikan itu. Maka iblis pun berteriak dengan suara yang sangat dahsyat kerasnya, seraya berkata, “Aaaaaaarrggghhhh !!!!!!!!!!, telah keluar “ayatul ‘alam” dan rahmat bagi bani Adam, karena itulah kalian telah dicegah untuk naik ke langit, tempat pandangannya dan pandangan ummatnya!!!!”.
Allah swt berfirman yang artinya :
“Dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)”.
(QS. Al-Hijr : 16)
Apabila setan-setan itu tidak mendapatkan suatu upaya untuk naik ke langit, karena langit itu sebagai tempat memandang bagi orang-orang yang beriman, betapa pula ia akan mendapatkan jalan memasuki hati, yang menjadi tempat pandangan Allah?!
Ka’bul Akhbar ra berkata : “saya telah melihat di dalam Taurat bahwa Allah Ta’ala telah mengkhabarkan kepada kaum Musa as tentang saat keluarnya Muhammad saw, Ia berkata : “sesungguhnya bintang tetap yang telah kamu ketahui itu, bila ia bergerak dari tempatnya, menandakan bahwa Rasulullah telah keluar (lahir).
Ketika Rasulullah saw lahir, bintang itu pun bergerak dan pindah dari tempat asalnya. Maka orang-orang Yahudi itu semuanya mengetahui bahwa Rasul yang diberitakan Allah itu telah keluar ke dunia, namun mereka merahasiakan hal tersebut dikarenakan kedengkian mereka terhadap Rasulullah saw.
Dan Allah juga telah mengkhabarkan kepada kaum Isa as dalam kitab Injil, bahwasanya apabila pohon kurma kering mampu mengeluarkan daun-daunan, maka itu menandakan keluarnya (lahirnya) Rasulullah saw ke dunia.
Ketika Rasulullah saw lahir, pohon kurma yang kering dan layu menjadi segar, berdaun dan berbuah. Melihat hal itu, orang-orang Nasrani pun mengetahui bahwasanya Rasul yang telah dijanjikan Allah didalam kitab Injil itu telah lahir ke dunia, namun mereka merahasiakan hal tersebut dikarenakan kedengkian mereka terhadap Rasulullah saw.
Didalam kitab Zabur pun Allah mengkhabarkan bahwa apabila mata air yang telah mereka kenal itu mengeluarkan air, maka tandanya Rasul yang telah dijanjikan Allah kepada mereka itu telah muncul ke muka bumi. Tepat ketika Rasulullah dilahirkan, mata air tersebut mengeluarkan air yang berlimpah. Mereka pun mengetahui hal itu, namun mereka merahasiakan hal tersebut dikarenakan kedengkian mereka terhadap Rasulullah saw.
6. Halimah, yaitu ibu susu Rasulullah saw, sebelum menyusui Rasulullah, salah satu susunya tidak bisa mengeluarkan air susu, lalu tatkala ia meletakkan susunya itu ke mulut Rasulullah, seketika itu juga keluarlah air susunya dengan deras.
7. Ketika Rasulullah dilahirkan, terdengarlah suara tanpa rupa dari sudut-sudut Ka’bah.
Dari sudut pertama terdengar ucapan : “Telah datang kebenaran (Islam), dan kebathilan (kekufuran) tidak akan kembali lagi”.
Dari sudut kedua terdengar ucapan : “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.
Dari sudut ketiga terdengar ucapan : “Telah datang kepadamu cahaya (Nabi) dari Allah dan kitab (Al-Qur’an) yang menerangkan”.
Dan dari sudut keempat terdengar ucapan : “Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan dan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi”.
(Diriwayatkan) bahwasanya Abdul Mutholib berkata : “tatkala aku sedang berada di Ka’bah yang banyak berhalanya, tiba-tiba berhala-berhala itu berjatuhan dari tempatnya dan sujud Lillahi Ta’ala dan aku dengar suara dari dinding Ka’bah mengatakan : “telah lahir Nabi pilihan yang akan membinasakan orang-orang kafir dan akan mensucikan aku dari berhala-berhala ini dan akan memerintahkan kepada penyembahan Maharaja Yang Maha Mengetahui”.
1. Setiap wanita yang mengandung akan merasakan susah payah dari kandungannya itu, sedangkan Ibunda Rasulullah sama sekali tidak merasakan hal tersebut.
2. Tiap-tiap wanita yang akan melahirkan tentu merasakan rasa sakit (makhoodl), dan itu tidak dirasakan oleh Ibunda Rasulullah sama sekali.
3. Setelah Rasulullah dipisahkan dari ibunya sehabis dilahirkan, maka beliau langsung sujud kehadirat Allah Ta’ala, seraya mengatakan : Ummatku, Ummatku !
4. Rasulullah saw lahir dalam keadaan sudah dikhitan.
5. Setan-setan dilarang naik ke langit, ketika Rasulullah dilahirkan.
Padahal sebelumnya setan-setan itu dapat naik turun langit untuk mendengarkan percakapan-percakapan yang dilakukan para malaikat. Ketika mereka dilarang naik ke langit, maka mereka berkumpul pada Iblis alaihila’nah, mereka pun berkata, “dahulu kami bisa naik ke langit, tetapi hari ini kami telah dilarang untuk naik”. Iblis menjawab : “Menyebarlah kalian dimuka bumi dari barat sampai ke timur, dan perhatikan dengan seksama apa sebenarnya yang telah terjadi !”
Mereka lalu menyebar. Akhirnya setelah mengelilingi timur dan barat, sampailah mereka ke kota Mekkah. Disana tampak oleh mereka Nabi saw sedang dikelilingi para malaikat dan memancarkan cahaya dari dirinya hingga mencuat ke langit, sedangkan malaikat-malaikat itu saling memberi ucapan selamat satu dengan yang lainnya kepada Nabi saw.
Kemudian kembalilah setan-setan itu menghadap kepada iblis, sambil menceritakan semua apa yang telah mereka saksikan itu. Maka iblis pun berteriak dengan suara yang sangat dahsyat kerasnya, seraya berkata, “Aaaaaaarrggghhhh !!!!!!!!!!, telah keluar “ayatul ‘alam” dan rahmat bagi bani Adam, karena itulah kalian telah dicegah untuk naik ke langit, tempat pandangannya dan pandangan ummatnya!!!!”.
Allah swt berfirman yang artinya :
“Dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya)”.
(QS. Al-Hijr : 16)
Apabila setan-setan itu tidak mendapatkan suatu upaya untuk naik ke langit, karena langit itu sebagai tempat memandang bagi orang-orang yang beriman, betapa pula ia akan mendapatkan jalan memasuki hati, yang menjadi tempat pandangan Allah?!
Ka’bul Akhbar ra berkata : “saya telah melihat di dalam Taurat bahwa Allah Ta’ala telah mengkhabarkan kepada kaum Musa as tentang saat keluarnya Muhammad saw, Ia berkata : “sesungguhnya bintang tetap yang telah kamu ketahui itu, bila ia bergerak dari tempatnya, menandakan bahwa Rasulullah telah keluar (lahir).
Ketika Rasulullah saw lahir, bintang itu pun bergerak dan pindah dari tempat asalnya. Maka orang-orang Yahudi itu semuanya mengetahui bahwa Rasul yang diberitakan Allah itu telah keluar ke dunia, namun mereka merahasiakan hal tersebut dikarenakan kedengkian mereka terhadap Rasulullah saw.
Dan Allah juga telah mengkhabarkan kepada kaum Isa as dalam kitab Injil, bahwasanya apabila pohon kurma kering mampu mengeluarkan daun-daunan, maka itu menandakan keluarnya (lahirnya) Rasulullah saw ke dunia.
Ketika Rasulullah saw lahir, pohon kurma yang kering dan layu menjadi segar, berdaun dan berbuah. Melihat hal itu, orang-orang Nasrani pun mengetahui bahwasanya Rasul yang telah dijanjikan Allah didalam kitab Injil itu telah lahir ke dunia, namun mereka merahasiakan hal tersebut dikarenakan kedengkian mereka terhadap Rasulullah saw.
Didalam kitab Zabur pun Allah mengkhabarkan bahwa apabila mata air yang telah mereka kenal itu mengeluarkan air, maka tandanya Rasul yang telah dijanjikan Allah kepada mereka itu telah muncul ke muka bumi. Tepat ketika Rasulullah dilahirkan, mata air tersebut mengeluarkan air yang berlimpah. Mereka pun mengetahui hal itu, namun mereka merahasiakan hal tersebut dikarenakan kedengkian mereka terhadap Rasulullah saw.
6. Halimah, yaitu ibu susu Rasulullah saw, sebelum menyusui Rasulullah, salah satu susunya tidak bisa mengeluarkan air susu, lalu tatkala ia meletakkan susunya itu ke mulut Rasulullah, seketika itu juga keluarlah air susunya dengan deras.
7. Ketika Rasulullah dilahirkan, terdengarlah suara tanpa rupa dari sudut-sudut Ka’bah.
Dari sudut pertama terdengar ucapan : “Telah datang kebenaran (Islam), dan kebathilan (kekufuran) tidak akan kembali lagi”.
Dari sudut kedua terdengar ucapan : “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.
Dari sudut ketiga terdengar ucapan : “Telah datang kepadamu cahaya (Nabi) dari Allah dan kitab (Al-Qur’an) yang menerangkan”.
Dan dari sudut keempat terdengar ucapan : “Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan dan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi”.
(Diriwayatkan) bahwasanya Abdul Mutholib berkata : “tatkala aku sedang berada di Ka’bah yang banyak berhalanya, tiba-tiba berhala-berhala itu berjatuhan dari tempatnya dan sujud Lillahi Ta’ala dan aku dengar suara dari dinding Ka’bah mengatakan : “telah lahir Nabi pilihan yang akan membinasakan orang-orang kafir dan akan mensucikan aku dari berhala-berhala ini dan akan memerintahkan kepada penyembahan Maharaja Yang Maha Mengetahui”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar