Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Februari 2015

Antara Sholat dan Perubahan Warna Alam

Kita sebagai Ummat Islam sepatutnya bersyukur karena telah dikaruniai Syari’at Sholat, karena dengan shalat tersebut, kita mengikuti irama alam dan menyerap energy positifnya”.

“Sholat Selain Syari’at juga Rahmat Allah bagi Orang-Orang yang Mau berfikir dan Bersyukur”
Mungkin sebagian dari Anda pernah bertanya-tanya, mengapa shalat harus dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari semalam dan kenapa sebaiknya dilakukan di awal waktu?

Jawaban pertanyaan itu sangat terkait dengan rahasia di balik waktu-waktu di mana kita diperintahkan untuk mengerjakan shalat-shalat tersebut. Rahasia itu terungkap berdasarkan beberapa penelitian dan pengamatan para pakar di bidangnya.
Setiap peralihan waktu shalat, sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan energi alam yang dapat diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang akrab dengan dunia fotografi.

Shubuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga memunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu subuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih tertidur. Pada saat adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkat optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu rukuk dan sujud.

Zhuhur
Ketika memasuki waktu zhuhur, warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Di samping itu, warna kuning juga memunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi, mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan shalat zhuhur berulang-ulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaannya serta berkurang keceriaannya.

Ashar
Saat ashar, warna alam berubah menjadi oranye. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi prostat, uterus, ovary, testis, dan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga bisa memengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang kerap tertinggal waktu ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu, organ-organ reproduksi juga akan kehilangan energi positif dari warna alam tersebut.

Maghrib
Menjelang maghrib, warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu itu, kita kerap mendengar nasihat orang-orang tua agar kita tidak berada di luar rumah. Nasihat tersebut ada benarnya karena saat maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena mereka beresonansi atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang berada dalam perjalanan sebainya berhenti sejenak dan mengerjakan shalat maghrib. Hal itu lebih baik dan lebih aman karena pada waktu ini banyak interferens atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan dapat menimbulkan fatamorgana yang dapat merusak penglihatan kita.

Isya
Sedangkan ketika waktu isya’, alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu isya’ menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang kerap ketinggalan waktu isya’ akan sering merasa gelisah. Ketika alam diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan jiwa dan raga. Dengan tidur waktu itu, kondisi jiwa kita berada pada gelombang delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu istirahat.

Qiyamul Lail
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar pineal (otak kecil), kelenjar pituitary (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus. Maka, kita sepatutnya bangun dari tidur pada waktu ini dan mengerjakan shalat malam.

Demikian sebagian kecil dari penjelasan Prof. Riset. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS. dalam bukunya, “The Science of Shalat”. Ia menguraikannya secara luas tentang lautan hikmah shalat menurut ilmu pengetahuan atau sains. Bahkan, lebih jauh lagi ia mengupas shalat laksana sebagai suatu kesatuan utuh antara kesehatan, ibadah, rezeki, psikologi, dan lain sebagainya. Tentu nilai manfaat yang terkandung di dalam shalat ini jika diaplikasikan, tidak hanya akan mengantarkan seseorang menuju ketakwaan, tapi juga bisa menggapai hidup yang paripurna dan bahagia.

Buku terbitan Qultum Media ini dibuka dengan penjelasan untuk apa kita shalat, mukjizat shalat dari segi waktu dan jumlah rakaat, korelasi ajaib antara waktu shalat dan energi alam, mukjizat shalat subuh, shalat tahajjud sebagai anti stres, dan antin yeri sendi dengan shalat dhuha.
Lebih lanjut lagi, penulis menjelaskan tentang rahasia dan hikmah wudhu menurut aspek kesehatan, filosofi kiblat dan cara menentukannya secara mudah dengan garis matahari. Kemudian, dilanjutkan dengan aplikasi gerakan shalat sebagai terapi kesehatan yang dimulai dari berdiri, rukuk, hingga salam yang dilengkapi dengan keutamaan khusyuk dan menggapainya dalam shalat.
Pada tiga bagian akhir, dijelaskan tentang keagungan Allah pada ruang tanpa batas dari takbir hingga big bang theory, aspek keutamaan, hukum, zikir, dan merengkuh kesempurnaan shalat berjamaah, serta merambah jalan menuju shalat yang dititi dengan memelihara shalat.

sumber : akhwatindonesia.com

Rabu, 31 Desember 2014

Pria Hebat Karena Ada Wanita Tangguh di Sisinya

Langsung copas aja dari catatan Mbak Nda Nya Nindya pada Kompasiana.Com.
Gak usah ngarang sendiri deh. Artikelnya cukup rugi untuk tidak dicopas. :)

There always the tough woman behind a great man, rasanya kita tidak asing dengan quotes ini, bahwa selalu ada wanita tangguh dibalik kehebatan seorang pria. Bagi pria yang sudah memiliki pasangan hidup sosok wanita yang menonjol dan menjadi penentu kesuksesannya adalah wanita yang ada disampingnya (baca istri*).  Bagi para pria, sosok wanita tangguh dibutuhkan tidak hanya untuk membantunya berhasil dalam karir atau pekerjaan saja melainkan menjadi pendamping dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Disinilah fungsi ganda seorang wanita, karena selain harus mendukung kinerja suami ,namun juga harus mampu mengurusi rumah tangga dengan baik.

Menjadi wanita tangguh bagi pasangan itu gampang-gampang susah, karena harus  siap menerima dalam situasi dan kondisi apapun. Seorang wanita harus siap menjadi motivator saat pasangannya dalam keadaan jatuh dan terpuruk. Saat seorang pria jenuh dengan segala rutinitas kerja, seorang wanita harus bisa menjadi sosok penghibur untuk kembali membuatnya bersemangat, ketika pria sedang membutuhkan pundak untuk bersandar maka wanitapun harus siap memberikan bahunya untuk pasangannya. Selain itu seorang wanita juga harus siap saat dimintai pendapat atau solusi untuk memecahkan suatu masalah, atau menjadi teman diskusi yang baik.

Seorang pria membutuhkan wanita yang mengerti akan kesibukannya, memahami karakter pribadinya, sabar, serta tidak menuntut apalagi menekan untuk meminta perhatiannya. Dan disinilah seorang wanita diuji, apakah ia mampu menjadi seorang wanita tangguh  untuk mendampingi pasangannya. Salah satu hal yang dimiliki oleh wanita tangguh selain pengertian adalah kemandirian, dimana dia mampu mencukupi segala kebutuhannya sendiri, bukan berarti harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansialnya, tetapi yang dimaksud mandiri disini adalah tidak selalu menggantungkan diri pada pasangan. Bayangkan saja jika segala sesuatu harus bergantung pada pasangan, segala macam hal- hal kecil saja minta pendapat, tentu ini malah menambah masalah dalam sebuah hubungan.

Namun bagaimana dengan pria yang hidup sendiri (seperti kawan saya), dengan kesendiriannya dia mampu menjadi seorang yang sukses. Ternyata seorang wanita di belakang pria bukan hanya istri atau pasangan saja, namun bisa juga ibunya.  Peran ibu  yang bisa memberikan sentuhan halus dalam menghiasai pemikiran dan tindakannya yang selalu menggunakan logika.  Ya, seperti kebanyakan orang. Pria dianggap banyak mengandalkan pikiran rasionalnya sehingga kadang hal-hal kecil dan berbau perasaan kerap menjadi nomor sekian dalam hidup mereka.

Di sinilah perlu figur wanita, untuk menyeimbangkan sifat dasar ini. Tidak semua masalah hanya bisa diselesaikan dengan logika namun tentu juga perasaan dibaliknya. Keseimbangan inilah yang akan dapat membentuk pria menyeimbangkan antara pemikiran (rasio) dan perasaan, sehingga dapat membentuk pria yang tangguh. Seperti banyak peneliti mengatakan bukan hanya IQ (Intelectual Quality) saja diperlukan untuk seseorang mencapai kesuksesan tetapi juga Emotional Quality (EQ), disamping Spiritual Quality. Walau banyak yang sering mempersoalkan isu gender, apalagi untuk memperjuangkan hak-hak wanita untuk memiliki kesempatan yang sama dengan pria khususnya dalam dunia pekerjaan dan hak-hak hidup lainnya,hal ini sebenarnya tidak perlu dipertentangkan dan diributkan. Kedua insan yang berbeda ini justru kalau di padukan akan melahirkan kekuatan. Dan sepertinya juga sudah diterapkan di dunia kerja saat ini, wanita menjadi mitra kerja pria, begitu sebaliknya. Dan semua orang tentu tidak perlu lagi mempermasalahkannya. Di sinilah letak mengapa dua insan ini dapat saling melengkapi.

Jadi, memang ada benarnya bahwa pria yang hebat di belakangnya (dalam terjemahan bebas, di lingkungannya atau didalam hidupnya) terdapat wanita-wanita yang tangguh pula. Wajar kalau yang terdekat yaitu isteri atau pasangan yang menjadi penilai utama. Namun sebenarnya bisa lebih dari itu, misalnya ibunya atau bahkan para sahabat dan keluarga yang selalu menginspirasinya.

* Dibalik pria hebat, ada wanita yang  sabar dan menyemangati
* Dibalik pria hebat, ada doa tulus wanita yang mengiringi, dan
* Dibalik pria hebat, ada wanita tangguh yang mendampingi.

image : duniagrafer.blogspot.com

Selasa, 21 Oktober 2014

TIPS MENGHADAPI TETANGGA YANG JAHAT

Tak bisa di pungkiri, terkadang kita harus berhadapan dengan orang yang tidak baik di lingkingan sekitar, termasuk tetangga. Dari mulai di sindir, di cibir hingga tak di ajak bertegur sapa, mungkin pernah kita alami.

Memiliki tetangga yang jahat memang menimbulkan berbagai macam perasaan, dari mulai khawatir, segan, sedih, hingga kesal dan benci.

Kadang hidup ini lucu, orang yang tadinya baik-baik kepada kita, tiba-tiba menjadi benci kepada kita. Orang yang selalu baik-baik dikala di depan kita, ternyata dibelakang kita menghina atau menjelek-jelekan kita habis-habisan. Kenapa orang bisa berlaku seperti itu, apakah mereka tidak punya hati, apakah mereka tidak bisa bicara jujur, ataukah mereka memang ada niat yang jelek terhadap diri kita.

Biasanya orang yang tidak bisa menahan emosi dan hanya bisa berani bicara di belakang itu, tandanya mereka lebih senang menusuk dari belakang. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati apabila menghadapi orang seperti itu, karena adakalanya mereka bicara didepan kita manis, tetapi dibelakang kita malah menjelek-jelekan kita.

Sekarang pertanyaannya kenapa orang bisa tiba-tiba benci kepada orang lain ? Secara ilmu psikologi, hal ini terjadi dari pikiran sadar kita yang menyerap atau menerima respon yang masuk kedalam otak, kemudian lambat laun tertanan dalam syaraf-syarat pikiran kita dan akhirnya sampai masuk kedalam pikiran bahwa sadar. Pikiran kita pada akhirnya sedikit demi sedikit terkontaminasi oleh perasaan tersebut.

Bagi sebagian orang yang mempunyai pikiran positif dalam diri mereka, kemungkinan kecil mereka akan terkena pikiran negatif, sehingga kemungkinan kecil mereka akan mempunyai penyakit hati. Tetapi bagi mereka yang dalam kesehariannya selalu berpikir negatif, maka kemungkinan besar hati dan pikiran mereka juga menjadi negatif pula.

Ada kalanya orang yang benci terhadap kita, pada akhirnya berkomplot untuk membuat tudingan atau tuduhan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi ada orang yang tidak mempunyai prinsip kebenaran, maka jika mereka diajak bicara mereka bisa dengan mudah terbawa ikut-ikutan. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya masalah pribadi atau benci karena masalah pribadi terhadap diri kita.
 
Memang kalau dilihat dari sisi orang yang benci terhadap kita, mungkin mereka akan selalu berpikiran terbalik dengan apa yang kita pikirkan atau yang kita inginkan. Tetapi satu hal yang harus kita ingat bahwa, kadang orang benci terhadap kita bisa menjalar atau menjadi hal yang besar bagi diri kita. Untuk itu dalam menghadapi hal seperti itu, apabila kita sebagai korban tentu harus mawas diri, dan harus mencari solusi bagaimana keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Berikut sedikit tips ringan yang seharusnya perlu Anda terapkan dalam menghadapi situasi tetangga yang saling membenci, iri dengki, mencemooh, main belakang terhadap Anda  :
  
1. BERSABAR DAN BERLAPANG DADA
Terhadap tetangga yang jahat ini hendaknya kita jangan membalas perbuatanya, melainkan mencoba bersabar. Dengan begitu kita justru menjadi pribadi yang mulia di mata ALLAH.
 
Hal ini di tegaskan dalam Hadits Abu Dzaar:
Ketika Mutaarif bin Abdullah bertemu denganya, ia berkata: “Wahai Abu Dzaar, aku mendengar tentang apa yang engkau  katakan dan aku ingin bertemu denganmu. Abu Dzaar berkata: “Ayahmu adalah seorang laki-laki besar! Sekarang engkau telah bertemu denganku.” Mutaarif berkata: “Aku mendengar bahwa engkau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wassalam bersabda: Allah mencintai tiga kelompok dan membenci tiga kelompok.”
Abu dzzar menjawab: “Aku tidak berpikir bahwa aku akan berbohong mengenai Rasulullah.”
Mutaarif berkata: “ Maka siapakah tiga kelompok orang yang di cintai Allah itu?” AbuDzaar (dengan mengutip Rasulullah) berkata: “Orang yang bertempur mencari ridha Allah, dengan penuh semangat dan menharap pahala dari-Nya, dan bertempur hingga dia tewas , dan engkau menemukan hal ini dalam dalam kitab Allah.” Kemudian ia membaca: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh (Q.S Ash-Shaf(61) ayat 4).
 Mutaarif bertanya: “Kemudian siapa lagi?.” Ia menjawab: “Seorang laki-laki yang memiliki seorang tetangga jahat  yang menjengkelkan dan mengganggunya, namun ia menghadapinya dengan kesabaran kelapangan sehingga Allah menyelesaikan persoalan tersebut selama masa hidupnya atau setelah kematian salah satu dari mereka.” 
 
2. JANGAN TERBAWA EMOSI
 
Memang kalau dilihat dari sisi orang yang benci terhadap kita, mungkin mereka akan selalu berpikiran terbalik dengan apa yang kita pikirkan atau yang kita inginkan. Tetapi satu hal yang harus kita ingat bahwa, kadang orang benci terhadap kita bisa menjalar atau menjadi hal yang besar bagi diri kita. Untuk itu dalam menghadapi hal seperti itu, apabila kita sebagai korban tentu harus mawas diri, dan harus mencari solusi bagaimana keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
 
Kita janganlah terbawa emosi terhadap orang-orang yang benci kepada kita, karena dengan kita emosi mungkin inilah yang mereka inginkan. Mereka ingin melihat kita emosi dan akhirnya kita lepas kontrol akan situasi yang ada, dan tentunya ini akan membuat mereka menjadi senang. Untuk itu, kita haruslah bijak menghadapi orang yang benci terhadap kita, dan janganlah kita terbawa arus dengan pola pikir dan pola permainan mereka.
 
3.   ANALISA PERBUATAN MEREKA

Orang yang suka mencela kita secara serius, biasanya sedang stress, punya masalah dan biasanya punya masa lalu yang negatif (kegagalan, bangkrut, iri dengki dan lain-lain).

Apa yang dilakukan tiap orang pada dasarnya ada penyebabnya dan ada tujuannya. Oleh karena itu, marilah kita belajar menganalisa perilaku orang lain dan menemukan kesimpulan tentang motivasi atau latar belakangnya.

Menghadapi orang yang demikian sebaiknya kita bersifat realistis. Artinya, kita tidak mungkin mengubah watak orang lain. Adanya memang begitu. Bersikap mengalah merupakan langkah terbaik, sebab suatu saat orang tersebut akan mengetahui kesalahannya walaupun tidak mau mengakui kesalahannya.

4.  SABAR

Inilah kata yang paling ampuh menghadapi berbagai ulah.

Orang-orang yang tak seide atau bahkan bertentangan atau berlawanan, bahkan bisa jadi seperti ” benalu” di sebuah pohon, kemana orang yang dibencinya bergerak, orang ini akan mengikutinya dan membuat komen yang bisa saja menjengkelkannya, karena memang itu tujuannya.
Orang seperti ini sengaja membuat marah, hobinya yang “menghantam” pihak lain. Begitu juga yang terjadi di lingkungan tetangga dan lain sebagainya, ada saja orang yang “menghantam” orang lain karena beda kelas ekonominya, beda paham, dan lain sebagainya, baik dilakukan terang-terangan maupun diam-diam. Bahkan bila yang dibenci adalah musuh dalam sebuah penciptaan karya, maka racunpun bicara!


5.  TIDAK MEMBALAS DENGAN KALIMAT YG KASAR PULA.
 
Kalau terjadi, maka "pancingan"nya berhasil.
Karena orang yang membalas kekasaran dengan kekasaran, kejahatan dengan kejahatan, ibarat api ditambah api, maka akan semakin merajalela dan “kebakaran” akan semakin meluas. Sifat api yang panas, bukan dilawan dengan panas pula, tapi dengan lawannya, yaitu air yang dingin. Api di balas dengan air, panas di balas dengan dingin, kekerasan di balas dengan kelembutan dan caci maki dibalas dengan doa !

INGAT !! Semakin pohon itu tumbuh tinggi menjulang, semakin kencang pula angin menerpanya.
Semakin kita dewasa, semakin banyak pula permasalahannya.
Dulu kita hidup belum berumah tangga, permasalahanpun relatif sedikit yang menimpa dalam kehidupan, semenjak kita memutuskan untuk hidup berumah tangga dan berpindah-pindah tempat tinggal, pastilah kita menemukan berbagai macam pelangi, hiruk pikuk, warna warni permasalahan, pun termasuk permasalahan dengan tetangga sekitar kita.
Ada yang suka ngegosip, ada yang suka mengarang cerita ekstrim, ada yang suka mempengaruhi tetangga lain untuk membenci kita, dan masih banyak lagi cara cara kotor yang akan mereka pergunakan untuk menjatuhkan dan melemahkan kita.

So, having fun, hidup cuma sekali, buatlah untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, tidak perlu mengurusi yang tidak perlu untuk diurusi maupun celoteh orang lain.
Bersabarlah dan rileks-lah.

Semoga bermanfaat.

Sumber : dari segala sumber.
image : kesekolah.com

KETIKA CINTA DATANG TERLAMBAT

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket,

aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokter pun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat.

Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan.

Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya.

Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan.

Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku.

 Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa.

Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus.

Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja.

Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga.

Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku,“seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng,“bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Sumber : inmotivasi.blogspot.com

Kamis, 11 September 2014

Pohon Bambu Cina, Memberikan Pelajaran Hidup yang Dalam


Mantap nih catatan dari temannya teman saya yang bernama Mas Fery Hasan.:)


Siapa yang tahu pohon bambu cina? Jika kita termasuk orang yang tidak sabar menunggu pertumbuhan sebuah tanaman, mungkin pohon bambu tersebut sudah menjadi korban kita karena ketidaksabaran.

Pohon bambu cina tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 6-7 tahun pertama, mungkin hanya tumbuh beberapa puluh cm saja.

Namun setelah waktu tersebut, pertumbuhan pohon bambu cina tidak dapat dibendung, ia tumbuh begitu cepatnya dan ukurannya bukan lagi cm melainkan meter.
Sebetulnya apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut? ….

Selama 6-7 tahun pertama, ia bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata.
Fokus pertumbuhan pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang. Pohon bambu cina sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.

Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang.

Jika kita seringkali mengalami kegagalan dan merasa sangat jauh sekali dari kesuksesan yang kita impikan, bisa jadi bukan karena kita tdk mengalami perkembangan. Justru bisa jadi kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri kita .(bersabarlah)

Mental kita sedang ditempa dan dipersiapkan menuju kesuksesan yg sebenarnya .Sama halnya dengan pohon bambu cina tersebut.

Jika kita hanya mengharapkan sebuah hasil yang instan, apapun itu, nasib kita akan seperti pohon bambu yang tidak memiliki akar yang kuat. Sedikit goncangan saja, kita akan jatuh begitu kerasnya.

Jadi sekali lagi bersyukurlah dengan segala kemalangan dan kegagalan , kebangkrutan , Lilitan Hutang dan YAKIN LAH kita akan memperoleh kekuatan karenanya. Yakin atas izin Allah kita bisa melewati semua itu.

Karena Allah SWT sedang menempa kita untuk menjadi hamba yg luar biasa bukan biasa biasa.

NB :

Jadikan sabar dan sholat sebagi penolong mu

Selasa, 02 September 2014

Anak adalah Utama, Jangan Tinggalkan Anak demi Karir


Irena Handono
Copas langsung dari hidayatullah.com

Orangtua mana yang ingin anak-anaknya terjerumus ke lembah kenistaan dan kesesatan? Tak satupun orangtua di dunia ini menginginkannya. Jika pun ada, mungkin itu sebuah kegilaan.
Demikian salah satu kajian “Wahai Bunda Didiklah Aku dalam Islam” yang dibawakan oleh Pengasuh Majlis Ta’lim Al-Muhtadin dan Forum Komunikasi Lembaga Pembina Muallaf, Irena Handono belum lama ini.
Menurutnya, mendidik anak di era seperti ini dibutuhkan ekstra pengawalan. Jika perlu dari tidur hingga bangun tidur kita memantaunya.
Perilaku anak mayoritas ditentukan oleh seorang ibu. Sebab ibu-lah yang menurut banyak psikolog lebih mengerti sentuhan emosional anak.
“Ibu banyak meninggalkan pekerjaan utamanya mengurus anak. Andai memiliki baju bagus, tapi baju tersebut diletakan di lemari pembantu, bagaimana perasaannya? Tentu tidak ikhlas, bukan?” demikian ujar lulusan dari Seminari Agung (Institut Filsafat Teologia Katolik) ini.
Pendiri Irena Center ini mencontohkan, di dalam dunia yang kini penuh dengan modernisme, liberalisme dan sekulerisme, keberadaan seorang ibu saat ini terasa jauh bagi anak, bahkan seolah “tidak ada”.
Untuk mengurus anak saja seorang ibu saat ini sudah membutuhkan baby sitter.
Dalih ini yang dipakai kebanyakan ibu untuk melancarkan karirnya di luar. Padahal peran ibu di rumah tangga sangat dibutuhkan.
Mantan biarawati keturunan Thionghoa ini  menitipkan pesan moral para para ibu tentang mendidik anak. Ia menganalogikan seorang anak bagaikan gaun yang sangat mahal dan mesti dijaga super ketat.
“Mahal mana, gaun dengan putra dan putri kita yang dipercaya oleh baby sitter? Anak jangan dititipi oleh orang yang ‘tidak terpelajar’,” ujarnya pada hidayatullah.com.

Kasus Jepang

Ia mencontohkan Negara Jepang adalah Negara yang pernah mengalami degradasi moral karena terkikisnya rasa nasionalismenya oleh Barat.
Bahkan kala itu Kimono sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah kebanggaan. Angka bunuh diri terus meningkat. Tapi seiring waktu berjalan dan daya pikir cepat, Jepang kini kembali dengan menerapkan bahwa ke rumah tangga adalah sebagai pahlawan.
“Tapi Indonesia justru terbalik,” tambahnya.
Irena menyebutkan amanah orangtua di dalam al-Qur’an. ”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah Subhanahu Wata’ala terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” ujarnya mengutip Surat At-Tahrim: 6.
Karenanya, para orangtua disarankan memperhatikan ayat ini agar terus termotivasi jauh dari neraka. Sebab pengikisan agama terjadi secara perlahan karena pengaruh budaya dan pola pikir.
“Ikut selangkah demi selangkah. Sehasta demi sehasta. Dan sedepa demi sedepa. Hingga akhirnya mengikuti,” ucap Umi Irena mengutip sebuah hadits.
Agar anak-anak dijauhkan dari pergaulan yang bukan dari ajaran Islam, orangtua juga harus diberitahu dengan cara memberi keteladanan.
Harus disadarkan bawah orangtua yang “meninggalkan” anaknya di rumah dengan alasan bekerja adalah tidak benar dan resikonya tidak kecil bagi rumah tangga.
“Orangtua harua disadarkan. Keliru jika wanita bekerja di kantor atau pabrik. Sebab Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan  pendidikan yang utama,” ujarnya menambahkan.*

Rabu, 02 Juli 2014

Berhubungan Suami Istri Setelah Makan Sahur, Bolehkah ?

Pertanyaan:

Saya seorang istri berumur 21 tahun, kami baru menikah belum ada 2 tahun. Hubungan saya dengan suami selama ini baik-baik saja. Memang, kadang muncul pertengkaran kecil bisa jadi, karena ketidaktahuan saya dalam beberapa hal atau bisa juga, karena karakter suami yang rada streng.

Seperti saat bulan Ramadhan sekarang ini. Dulu pernah suami saya marah-marah, karena saya menolak ajakannya berhubungan suami-istri. Saya menolak bukan bermaksud durhaka kepada suami sebagai pimpinan, tapi takut berbuat dosa. Pasalnya, ajakannya pas sehabis sahur.

Demi ketenangan, saya mengajukan pertanyaan kepada Ustadz. Apakah hubungan suami istri boleh dilakukan sehabis makan sahur? Apakah harus segera bersuci sebelum waktu imsak, ataukah boleh melebihi hingga lewat imsak?

Jawaban:

Memang sangat jarang atau malah tidak ada satu bahtera keluarga pun yang tidak mengalami pertengakaran dan permasalahan. Banyak dari permasalahan tersebut sumbernya adalah ketidaktahuan kedua pasutri atau salah satunya. Karena itu, komunikasi antara keduanya harus diciptakan, sehingga bisa saling mengerti dan dapat bermusyawarah menyelesaikan problem yang ada.

Sikap saudari dalam hal ini tidak dapat disalahkan penuh, karena dasarnya adalah kehati-hatian takut melanggar larangan Allah. Namun, bila saudari dan suami saudari mengerti hukumnya, tentu hal itu tidak perlu terjadi.
Nah, Ramadhan hampir datang, sudah seharusnya kita mengetahui hukum-hukum seputarnya, agar memperoleh keutamaan dan dapat menjadikannya sarana menjadi orang yang bertakwa, sebagaimana disampaikan dalam firman-Nya (yang artinya),


“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Qs. al-Baqarah: 183).

Di antara hukum-hukum tersebut adalah hukum berhubungan suami istri setelah sahur. Tentang hal ini, Allah telah menjelaskan kebolehan berhubungan suami istri di malam hari sejak matahari terbenam sampai fajar subuh terbit dalam firman-Nya (yang artinya),

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.” (Qs. al-Baqarah: 187).

Ayat ini menunjukkan berhubungan suami istri di malam bulan Ramadhan, baik di awal, tengah atau di akhirnya walaupun telah makan sahur, selama belum muncul fajar subuh yang menjadi awal waktu puasa, bila telah masuk waktu fajar wajib menghentikannya. Namun sebaiknya berhati-hati, sebab kalau sampai melewati waktu fajar tersebut itu bisa membatalkan puasa Anda. Lebih-lebih dalam perkara ini, sulit sekali sadar dan dapat memperhatikan waktu dengan seksama. Permasalahannya memang tidak sekadar batal puasanya, yakni orang yang berhubungan suami istri di siang hari – mulai waktu fajar sampai terbenam matahari– dari bulan Ramadhan diwajibkan membayar kafarat, berupa membebaskan budak, bila mendapatkannya dan bila tidak, maka beralih kepada puasa dua bulan berturut-turut. Bila itu pun tidak mampu, maka wajib memberi makan 60 orang miskin, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah yang artinya,

“Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘slaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah seseorang sambil berkata, ‘Celaka, wahai Rasulullah!’ Beliau menjawab, ‘Ada apa denganmu?’ Ia berkata, ‘Aku berhubungan dengan istriku dalam keadaan aku berpuasa.’ Dalam riwayat lain berbunyi, ‘Aku berhubungan dengan istriku di bulan Ramadhan.’ Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah kamu bisa mendapatkan budak untuk dimerdekakan?’ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Lalu beliau berkata lagi, ‘Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?’ Ia menjawab, ‘Tidak.’ Lalu beliau menyatakan lagi, ‘Mampukah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?’ Ia menjawab, ‘Tidak’ Lalu Rasulullah diam sebentar. Ketika kami dalam keadaan demikian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi satu ‘Irq berisi kurma – Al-Irq adalah alat takaran –. Beliau berkata, ‘Mana orang yang bertanya tadi?’ Ia menjawab, ‘Saya.’ Beliau menyatakan lagi, ‘Ambillah ini dan bersedakahlah dengannya!’ Kemudian orang tersebut berkata, ‘Apakah ada yang lebih fakir dariku wahai Rasulullah? Demi Allah tidak ada di dua ujung kota Madinah satu keluarga yang lebih fakir dari keluargaku.’ Mendengar itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai tampak gigi taringnya, kemudian berkata, ‘Berilah makan keluargamu!’” (HR. Muttafaqun ‘alaihi).
 Maka berhati-hatilah!

Diusahakan mandi sebelum adzan subuh biar bisa shalat sunnah qabliyah subuh dan shalat subuh berjamaah di masjid. Namun bila keadaan tidak memungkinkan, maka tetap sah walaupun sampai waktu subuh belum juga mandi wajib, sebab Rasulullah pernah mendapati waktu subuh masih junub belum mandi, kemudian tetap berpuasa, sebagaimana dikisahkan oleh Aisyah,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah mendapati waktu fajar (subuh) pada bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi, lalu mandi dan berpuasa.”
Bahkan, ini juga dikisahkan oleh Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam pernyataan beliau,

“Sesungguhnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah mendapati waktu fajar subuh dalam keadaan junub dari hubungan dengan istrinya, kemudian mandi dan berpuasa.”

Demikian penjelasan dari kami, mudah-mudahan dapat menenangkan hati Saudari dan dapat bermanfaat.

Sumber : page facebook dari konsultasisyariah.com

Kamis, 12 Juni 2014

Malam Nishfu Sya'ban dan fadhilahnya

Sudah saya posting tentang bulan Sya'ban dan malam Nishfu Sya'ban sebagai hari raya Malaikat disini.
Selanjutnya terdapat fadhilah Malam Nishfu Sya'ban bagi yang ingin mendapatkannya. Sangat berguna untuk diketahui para Sobat, Malam Nishfu Sya'ban pada bulan Agustus 2009 akan jatuh pada malam ke-15 bulan Sya'ban tahun 1430 H atau pada tanggal 05 Agustus 2009.
Pada Malam Nishfu Sya'ban bagi kaum muslimin biasanya melakukan suatu pelaksanaan munajat kepada Allah SWT yang biasanya dilaksanakan sesudah sholat Rawatib bakdha Maghrib. Diawali dengan Shalat Sunnah Tasbih sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama membaca Surat Al-Kafiruun dan rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas. Setelah Shalat Sunnah Tasbih, dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin sebanyak 3 (tiga) kali, dengan niat yang berbeda pada setiap pembacaannya.
Niat pertama, meminta agar kita dipanjangkan umur untuk beribadah kepada Allah SWT.
Niat kedua, meminta agar kita diberi Rizki yang banyak dan halal sebagai bekal beribadah kepada Allah SWT.
Niat yang ketiga, memohon agar dikuatkan Iman. Kemudian dilanjutkan dengan membaca do'a Nishfu Sya'ban. (Doa akan saya tambahkan pada artikel ini untuk diketahui).
Pelaksanaan munajat tersebut bisa dilakukan secara berjama'ah maupun munfarid (sendirian).
Disamping itu, terdapat beberapa hal untuk umat muslim agar menghindarinya, ketika malam Nishfu Sya'ban telah datang agar apabila kita sampai pada ajal kematian, maka Malaikat Maut (Izro'il) akan menunda pencabutan nyawa kita sampai malam Nishfu Sya'ban di tahun yang akan datang.
Hal-hal yang harus dihindari adalah sebagai berikut :
1. Bercocok Tanam
2. Melangsungkan pernikahan
3. Melakukan hubungan suami istri
4. Membangun rumah
Seperti yang diriwayatkan dari Atha’ bin Yasar : “Ketika malam Nisfu Sya’ban, malaikat maut menghapus (mengundur jadwal) setiap orang yang akan mati dari satu Sya’ban ke Sya’ban berikutnya. Sementara seorang hamba pada saat itu menanam tanaman, melangsungkan pernikahan dan melakukan hubungan suami istri serta membangun rumah. Sedangkan perumpamaan, namanya telah disalin dalam daftar orang-orang mati. Dan malaikat maut tidak menunggu terhadap hal tersebut, kecuali bia ia diperintah, maka barulah ia mencabut ruhnya”.
Semoga bisa menjadi renungan yang bermanfaat bagi para Sobat semua.
Disini saya tambahkan. Memang, ajal kita tidak kita ketahui, namun alangkah baiknya keempat hal diatas patut dihindari, Wallaahu a'alam bish showab.

Sumber : Kitab Mukasyafatul Qulub & Majmu' Syarif Kamil

Selasa, 06 Agustus 2013

Hari Raya Idul Fitri dan Keutamaannya


Hari permulaan bulan Syawal (tanggal 1 Syawal) dan hari kesepuluh (tanggal 10) dari bulan Dzul Hijjah, disebut hari Id (hari raya), karena orang-orang mukmin dalam kedua hari itu kembali – dari taat kepada Allah Ta’ala. Yakni, orang-orang mukmin telah menunaikan dua kewajiban monumental berupa puasa Ramadhan dan pelaksanaan ibadah haji. –taat kepada Rasulullah saw yaitu puasa enam hari di bulan Syawal.

Hari raya pertama kali yang dilaksanakan oleh Rasulullah untuk menunaikan shalat Id adalah Idul Fitri, tepatnya pada tahun 2 Hijriyah, lalu beliau untuk selanjutnya tidak pernah meninggalkan adat-istiadat tersebut. Shalat Hari Raya adalah sunnah yang dikukuhkan (muakkadah).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, “hiasilah hari raya anda dengan membaca takbir”.

Nabi Muhammad saw bersabda, “barangsiapa yang membaca Subhaanallaah wa bi hamdihi pada hari raya sebanyak tiga ratus kali dan menghadiahkannya untuk orang-orang muslim yang telah mati, maka masuklah dalam setiap kubur seribu macam nur, dan Allah akan menjadikan kuburnya kelak kalau dia mati seribu nur”.

Dari Wahab bin Munabbih ra, “sesungguhnya iblis memekik histeris pada setiap hari raya, lalu anak buah iblis berkumpul mengerumuninya dan bertanya : Hai tuan kami, apakah yang menyebabkan kemarahan anda? Iblis berkata : sesungguhnya Allah swt benar-benar telah mengampuni ummat Muhammad saw pada hari ini. Maka kamu sekalian harus berusaha keras dengan segala macam kelezatan dan kesenangan nafsu”.

Wahab juga berkata, “sesungguhnya Allah swt telah menciptakan surga pada hari raya Idul Fitri, dan menanam pohon (syajarah) thuba jug apara hari raya Idul Fitri, memilih Jibril menurunkan wahyu, dan menerima tobat para tukang sihir Fir’aun juga pada hari raya Idul Fitri.

Nabi Muhammad saw bersabda, “barangsiapa yang berdiri pada malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dengan tulus ikhlas mengharap ridha Allah, maka hatinya tidak akan mati, pada hari ketika hati-hati sedang mati”.

Diceritakan, sesungguhnya Umar bin Khattab ra pernah melihat putranya memakai baju yang usang pada hari raya, lalu Umar menangis, sehingga putranya bertanya, “Apa yang membuat ayah menangis?”.
Umar berkata, “Hai anakku, aku khawatir kalau hatimu menjadi susah di hari raya ini, ketika teman-temanmu melihatmu memakai baju usang itu”.

Putranya berkata, “sesungguhnya hanya hati orang yang kehilangan ridha Allah yang merasa bersedih atau orang yang berani kepada Ibu atau bapaknya. Dan sesungguhnya aku benar-benar mengharap ridha Allah berkat ridha ayah padaku”.

Umar kemudian mendekap putranya sambil menangis tersedu-sedu serta mendoakan anaknya mudah-mudahan Allah meridhainya.

Alangkah indahnya lantunan seorang penyair ini :

Mereka berkata, besok pagi hari raya, apa yang kau pakai?
Aku menjawab, pakaian bekas.
Kefakiran dan kesabaran adalah dua pakaian yang diantaranya terdapat hati yang melihat Rab-nya dalam hari raya dan hari Jum’at.
Hari raya adalah suatu perkumpulan sedih kalau Engkau ya Allah lenyap dalam anganku,
Dan hari raya menjadi sebuah pemandangan dan pendengaran kalau Engkau ya Allah bersamaku.

Ketika pagi hari raya Idul Fitri tiba, Allah mengutus para malaikat agar turun ke bumi. Mereka turun dan berdiri di pertigaan-pertigaan maupun persimpangan-persimpangan jalan, memanggil-manggil dengan suara yang dapat didengar makhluk-makhluk Allah, kecuali jin dan manusia. Mereka berkata, “Wahai Ummat Muhammad, keluarlah menuju panggilan Allah Yang Maha Pemurah. Dia akan menganugerahkan pemberian yang agung dan mengampuni dosa yang besar”.

Apabila para ummat Muhammad telah tiba pada tempat-tempat shalat hari raya-nya masing-masing, Allah berfirman kepada malaikat-malaikat-Nya, “apakah balasannya pekerja bila telah menyelesaikan pekerjaannya?”.
Malaikat-malaikat itu pun berkata, “balasannya adalah dipenuhi upahnya”.
Allah swt berfirman lagi, “Aku persaksikan kepada kalian (manusia), sesungguhnya Aku menjadikan dan memberikan pahala mereka dengan keridhaan dan ampunan-Ku”.

Sumber : Kitab Mukasyafatul Qulub

Sabtu, 03 Agustus 2013

Belajar Ilmu Tauhid

Mohon maaf penjabarannya dalam bahasa sehari-hari, supaya rekan-rekan mudah memahaminya, saya tulis dalam lingkup yang sederhana dan penerapannya. mohon maklum adanya.
ilmu tauhid : ilmu yang meng-ESA-kan tuhan / ALLAH. ilmu pengakuan bahwa tidak ada TUHAN selain ALLAH, LAA ILAA HA ILLALLAH.
Apakah dengan membaca LAA ILAA HA ILLALLAH ratusan, ribuan kita meng-tauhid-kan ALLAH ???
Bagaimana kalau kita tidak membaca LAA ILAA HA ILLALLAH berarti kita tidak meng-tauhid-kan ALLAH, dan ALLAH tidak tauhid ???

Yang benar yang mana ....????

ILMU TAUHID pangkal dari segala ibadah, kalau tidak mengguasai ilmu ini, maka ibadah kita sia-sia belaka, ibadah kita dilandasi dengan tuhan-tuhan yang lainnya. contoh tuhan pamrih, tuhan pahala, tuhan surga dll.
orang yang beribadah dilandasi dengan ilmu tauhid sama dengan ibadahnya orang umum (orang yg tidak mengenal tauhid) ribuan tahun.

Sejak kapan manusia mengenal tuhan dan kejadian manusia ???

Sebelum terbentuknya manusia, didalam alam ruh, terjadi pengakuan adanya ketuhanan sesuai dengan Al-Qur'an.
ALASTU BIROBBIKUM "Bukankah AKU tuhanmu"....
BALA SAHIDNA "benar ya ALLAH, engkau adalah TUHANku",
kemudian "KALAU KAU AKU TURUNKAN KEDUNIA APA JANJIMU" .
"TIADA AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA SUPAYA BERIBADAH KEPADAKU".

Sebelum adanya manusia sudah ada kehidupan, yaitu kehidupan yang belum terbentuk ujud manusia yaitu berupa RUH. sehingga yang ada "ISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM" artinya nama Allah yang pengasih dan penyayang.

Begitulah proses pengakuan ketuhanan ruh terhadap ALLAH, kemudian ruh ditaruh kepada rahim seorang ibu, pada saat kandungan berumur 40 hari didalam alam kandungan.
Untuk menguji ketauhidan manusia juga menciptakan juga jasmani (bentuk rangka manusia yang terdiri 7 lapis yaitu bulu, kulit, daging, otot, balung dan sumsum) dari sari pati tanah dan diberikan juga nafsu, dan ALLAH juga telah menciptakan dunia untuk mengHIJAB manusia supaya lupa akan tuhannya.

Dari kejadian diatas dinamakan manusia yang terdiri jasmani (rangka/batang simbol angka 0) dan ruhani ( ruh/isi simbolnya angka 1) terdapat dalam bacaan kalimat BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM ( ditambahkan huruf Ba (menunjukan batang/bangkai) yang artinya DENGAN dalam kalimat ISMILLAHIROHMANIRROHIM yang artinya nama Allah yg maha pengasih dan penyayang ), sehingga kalimat BISMILLAHIROHMANIRROHIM terdiri dari 19 huruf dan jenis hurufnya ada 10.
Tanda 10 (menunjukan kesempurnaan ) ujudnya manusia.

makanya Setiap aktifitas apapun harus membaca BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM, kalau tidak semua yang dilakukan batal tidak berguna.

Hari bergerak kehari, dan umur bertambah tahun demi tahun, sampai umur 7 tahun sampai akil baligh kita diperintah untuk belajar sholat, ngaji, kebajikan dll untuk membuka hijab kita mengingat BAIAT/janji sesuai dialam ruh, tetapi hati kita tetap buta."YANG MEMBUAT SESEORANG NASRANI, DAN MAJUSI itu adalah orang tua kita". pada saat kita akil baligg itulah kewajiban sebagai manusia untuk mencari kebenaran yang hakiki dituntut. Ada Nasrani, Budha, Hindu dan Islam dan itu merupakan pilihan.

Dan kita mengakui dengan LAA ILAA HA ILLALLAH tidak ada tuhan yang patut disembah selain ALLAH. tetapi pada kenyataan banyak orang yang meyembah selain Allah, dihati penuh dengan harta-benda, wanita, jabatan, dan uang.

Ini berhala-berhala didalam hati harus disingkirkan kalau tidak selamanya akan tersesat. Kalau jaman jahiliyah orang benar-benar menyembah berhala didepan LATTA, UZZA dll, tetapi sekarang berhalanya didalam hati lillah harta benda, lillah jabatan, lillah pamrih dll. jahiliyahnya tidak nampak.

Pengertian diatas filosofi jawa mengatakan LAKON LAHIR ( ceritera kelahiran) pengertian diatas harus dimengerti untuk membahas kelanjutan tauhid.

Apa yang dinamakan hidup menurut agama ISLAM sesuai dengan Rasulullah,
kalau hidup hanya bertambah besar dan kuat tak jauh bedanya dengan hidupnya tumbuh-tumbuhan, kalau hidup hanya bertambah banyak, beranak pinak tak jauh bedanya hidupnya hewan.
Yang dinamakan hidup adalah hidupnya hati yang selalu berdzikir sirri Allah...hu....Allah...hu ....Allah...hu....Allah...hu, dan jasmani tetap mengerjakan sesuai dengan sifat mahluk yaitu bekerja dan berkarya untuk memenuhi kehidupan dibumi sebagai wakil dari Allah.

Sedangkan ILMU TAUHID adalah ilmu manunggalnya jasmani dan ruhani menuju Ilaahi Robbi. karena manusia ada 2 kehidupan yaitu kehidupan ruhani berpangkal di qolbu, dan kehidupan jasmani berpangkal pada gerakan dhohir/nampak dan gerakan tersebut harus selaras, seayun dan seperjuangan menjadi kemulyaan sebagai manusia.

Jadi manusia harus mampu melakukan MULTITASKING, Selalu berdzikir sirri Allah...hu....Allah...hu ....Allah...hu....Allah...hu....) dalam melaksanakan kehidupan di dunia, bila ruhani menuntut banyak maka jasmani tidak bisa berkerja dan berkarya sehinga manusia akan jadi MISKIN, sedangkan MISKIN mendekati KEKUFURAN. dan sebaliknya Bila JASMANI menuntut terlalu banyak maka kita ruhani akan tidak terawat yang timbul akan berusaha mendapatkan duniawi yang melimpah-ruah sehingga timbul sifat serakah, pelit, kikir dll akan menguasai nafsu kita, dan akhirnya kita jatuh dalam kemaksiatan.

Dengan menerapkan ilmu tauhid pada sholat , diharapkan kita jauh lebih mudah untuk menguasai ruhani kita yang sering keluyuran kemana-mana dan menambah nikmatnya sholat.

"SESUNGGUHNYA NAFASMU ITU ADALAH BERLIAN MAKNAWI, BILA TARIKAN NAFASMU TIDAK DIIKUTI DENGAN DZIKIR MAKA AKAN SIA-SIA BELAKA"

Semoga pengetahuan awal kejadian manusia dengan pengetahuan sedikit membahas tauhid ini membawa kenikmatan dalam beribadah dan ruhani kita mudah untuk dikendalikan. Amiiin !!

sumber : kaskus.us, image : tanbihun.com

Kamis, 01 Agustus 2013

Beberapa Amalan Pembuka Pintu Rejeki

Manusia hanya dapat mengharapkan pertolongan dari Allah Azza Wa Jalla. Tidak dapat menggantungkan diri kepada makhluk. Hanya Allah Rabbul Alamin yang berhak untuk dimintai pertolongan ‘Iyyaka nasyta’in’, datangnya pertolongan itu hanyalah dari Rabb semata.

Manusia dan kelompok yang menggantungkan hidupnya kepada makhluk lainnya, pasti akan mendapatkan dirinya terjatuh ke dalam lembah kehinaan dan kesesatan belaka.

Diantara pintu yang akan mengantarkan pintu rejeki, dan menjauhkan diri dari kesempitan hidup adalah :

1. Membaca “La Hawla Wala Quwwata Illa Billaah”.

Barang siapa yang lambat rezekinya hendaklah banyak mengucapkan La Hawla Wala Quwwata Illa Billaah (HR.At-Tabrani).

2. Membaca “La ilaha illallaahul malikul haqqul mubin”.

Barangsiapa yang membaca “La ilaha illallaahul malikul haqqul mubin”, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur”. (HR. Abu Nu’aim dan Ad-Dailami).

3. Melanggengkan Istighfar.

“Barangsiapa melanggengkan istighfar, niscaya Allah mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan dan memberikan dia rezeki dari arah yang tidak diduganya”. (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

4. Membaca Surah Al-Ikhlas.

“Barangsiapa yang membaca surah al-Ikhlas ketika masuk rumah, maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya”. (HR.Tabrani).

5. Membaca surah al-Waqi’ah

“Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup”. (HR. Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

6. Memperbanyak Shalawat atas Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam.

Ubay bin Ka’ab meriwayatkan, bila telah berlalu sepertiga malam, Rasulullah SAW berdiri seraya bersabda, “Wahai manusia, berzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat), pertama kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya”.

7. Membaca “Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil ‘adzhim.

Dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai diberikan untukmu sampai hari Kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu”. (HR.Al-Mustaqfiri dalam Ad-Da’wat, dinukilkan dari Ihya Ulumuddin al-Ghazali).

Sementara itu, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ada beberapa orang musyrik yang telah berbuat maksiat dan dosa, yaitu mereka membunuh dan berzina. Maka, mereka menghadap Rasulullah untuk bertobat. Mereka pun bertanya kepada beliau, apakah akan diterima tobat mereka? Maka, turunlah ayat ini yang menerangkan hendaknya jangan berputus asa untuk terus mencari ampunan Allah Rabbul Alamin.

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (QS. Az-Zummar : 53)

sumber : dari berbagai refferensi

Sabtu, 27 Juli 2013

Hikayat Pencurian Jasad Rasulullah SAW

Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat islam terjadi pada tahun 1164 M atau 557 H. Jasad Nabi Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris dicuri oleh orang kafir laknatullah. Akhirnya Allah menyelamatkannya dari rencana jahat yang mengancam sang nabi tercinta.

Usaha-usaha mengambil jasad nabi dari makamnya untuk dipindah ke tempat lain sudah berkali-kali dilakukan orang, diantaranya adalah yang terjadi pada tahun 557 H (1163 M). Dikisahkan dalam kitab Fusul min Tarikhil Madinah, sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz.

Pada tahun itu Sultan Nuruddin Mahmud Zinki yang menguasai Mesir dan Syiria terkenal sebagai raja yang saleh dan memperhatikan Islam. Pada suatu malam ketika ia tidur di istananya di Damaskus, ia mimpi bertemu Nabi Muhammad saw, sedang menudingkan tangannya ke arah dua orang berwajah Eropa, seraya berkata, “Wahai Mahmud, tolonglah aku dari dua orang ini!”.

Kemudian ia bangun dan tertegun kaget, lalu berwudhu dan shalat dua rakaat, dan tidur lagi. Ketika sudah tertidur ia melihat seperti yang ia lihat tadi, kemudian terbangun ambil air wudhu, shalat dan tidur lagi dan yang untuk ketiga kalinya, ia bermimpi seperti yang ia lihat pada yang pertama.

Tanpa menunggu pagi, saat itu juga ia panggil menterinya yang saleh dan taat beragama bernama, Jamaluddin al-Musilly. Setelah sultan cerita semua yang ia alami tadi, maka al-Musilly dengan hati-hati berkata: “Ini pasti terjadi sesuatu yang negatif di Madinah, sekarang juga kita harus ke sana dan harus kita rahasiakan dahulu peristiwa yang Sultan alami tadi”.

Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dari damaskus ke madinah yang memakan waktu 16 hari, dengan mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut oleh puluhan kuda. Sesampainya di Madinah, sultan langsung menuju Masjid Nabawi untuk melakukan sholat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi SAW. Sultan bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi SAW, bingung tidak tahu apa yang harus dikerjakan.

Berkatalah menteri kepada Sultan: “Dapatkah tuan sultan memastikan dua orang itu kalau sekarang tuan sultan melihatnya?”. “Ya, pasti”, jawab Sultan.

Maka menteri langsung berdiri dan mengumumkan agar semua penduduk Madinah datang ke Masjid, karena sultan akan membagikan hadiah dan sedekah, jangan sampai ada yang ketinggalan. Kemudian satu-persatu penduduk Madinah datang dan dicatat di depan Sultan. Sampai pada orang yang terakhir, Sultan tidak melihat orang yang terlihat dalam mimpi.
Lantas sultan bertanya: “Masih adakah yang lain?”.

Penduduk Madinah kemudian menjawab: “Memang masih ada, yaitu dua orang jamaah haji dari Maroko yang mukim disini, mereka saleh dan kaya, sering membagi sedekah dan selalu shalat berjamaah di Masjid Nabawi, mereka merasa sudah cukup tidak perlu ambil sedekah atau hadiah.

“Datangkan mereka kesini sekarang juga…..!”, perintah Sultan.

Terkejutlah Sultan ketika melihat dua orang itu persis dengan yang ia lihat dalam mimpi, lalu ia bertanya, “Dari mana asal kalian berdua?”... “Kami berdua dari Maroko, kami berdua beribadah haji dan ingin bermukim dekat makam Nabi satu tahun”, jawab mereka. “Apakah keterangan kalian dapat saya percayai…?”, desak Sultan agar mereka mengaku yang sebenarnya. Tetaplah mereka bersikeras pada keterangannya dan tidak mengakui apa yang mereka kerjakan sebenarnya.

Maka Sultan datang ke rumah yang mereka sewa (rumah dekat makam Nabi dari arah kiblat) dan sesampainya di rumah itu yang di temuinya adalah tumpukan harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an. Lalu sultan berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, sultan Mahmud tiba-tiba berinisiatif membuka tikar yang menghampar di lantai kamar tersebut. Masya Allah, Subhanallah.... ternyata ada lubang gua..

Semua yang melihat jadi terkejut dan Sultan memerintahkan salah satu pengikutnya untuk masuk….. dan alangkah terkejutnya….. ternyata lubang itu menuju arah bawah Masjid Nabi dan sudah menembus tembok masjid, hampir sampai tembok makam Nabi. Seketika itu juga, sultan segera menghampiri kedua lelaki berambut pirang tersebut dan menghantamnya dengan sangat keras "Pluaak..Pluook".. keduanyapun jatuh tersungkur.

Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani di Eropa misinya untuk mencuri jasad Nabi SAW. Pengakuan mereka adalah;
1- Mereka adalah dua orang Kristen dari Spanyol, datang ke Madinah menyamar sebagai jamaah haji dari Maroko.
2- Maksud kedatangannya adalah melaksanakan tugas suci dari Liga Kristen Internasional untuk mengambil jasad Nabi Muhammad saw dan dibawa ke Eropa.
3- Dengan menggali terowongan dan membuang tanah galian ke Baqi’ setiap malam, mereka optimis berhasil mengambil jasad nabi saw.
4- Semua biaya ditanggung oleh liga tersebut.

Pada pagi harinya, setelah mengakui semua perbuatannya mereka dihukum pancung di sebelah Timur makam Nabi saw disaksikan semua penduduk Madinah. Karena peristiwa tersebut Sultan memerintah memperkuat bangunan makam dengan menggali sekelilingnya sedalam 15 meter kemudian dicor atau dibeton dengan timah. Setelah pembangunan selesai, sultan Mahmud dan rombongan pulang ke negeri Syam untuk kembali memimpin kerajaannya.


Sumber : mozaik islam

Kisah Rasulullah dan Pengemis Yahudi Buta

Sebenarnya kisah ini sering kita dengar dari mulut ke mulut, dari ceramah para kyai, atau pun juga kita telah membacanya dari buku Islami.
Namun tidak ada salahnya jika saya paparkan lagi, betapa sifat Sabar yang dimiliki Rasulullah SAW patut kita teladani.

Inilah kisahnya :

Di sudut pasar kota Madinah ada seorang pengemis yahudi buta yang selalu berkata kepada orang-orang, “Jangan dekati Muhammad! Jauhi dia! Jauhi dia! Dia orang gila. Dia itu penyihir. Jika kalian mendekatinya maka kalian akan terpengaruh olehnya.”

Tak ada seorang pun yang lewat melainkan telah mendengarkan ocehannya tersebut. Begitu pula pada seseorang yang selalu menemuinya setiap hari di sana, memberinya makanan, hingga menyuapinya. Pengemis buta itu selalu menghina dan merendahkan Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, di hadapan orang yang menyuapinya itu. Tapi orang itu hanya diam, terus menyuapi pengemis buta itu hingga makanannya habis.

Hingga akhirnya beberapa saat kemudian Rasulullah wafat. Kesedihan menaungi hati para sahabatnya. Suasana duka pun berlangsung amat lama bagi mereka. Seseorang yang begitu mereka cintai, mereka segani, dan begitu mereka taati telah pergi dari sisi mereka.

Hari-hari mereka lewati begitu berat tanpa Rasulullah. Mereka akan selalu mengenang kebersamaan mereka dengan beliau semasa hidupnya. Mereka tidak akan pernah melupakannya.

Begitulah yang tengah terjadi pada diri Abu Bakar Ash Shiddiq, seorang sahabat beliau yang mulia. Dia tidak akan pernah bisa melupakan kenangan bersama Rasulullah. Justru dia dengan semangat menjalankan ibadah-ibadah sunnah yang dahulu sering dilakukan Rasulullah, tentu saja di samping ibadah-ibadah yang wajib.

Suatu hari, dia pernah bertanya kepada Aisyah, putrinya, “Wahai, putriku, apakah ada amalan yang sering dilakukan Rasulullah yang belum pernah kulakukan?”

“Ya, ada, Ayah,” jawab Aisyah.

“Apa itu?” tanya Abu Bakar lagi dengan penuh rasa penasaran.

Aisyah pun mulai bercerita.

Keesokan harinya, Abu Bakar berniat menunaikan amalan itu. Dia pergi menuju sudut pasar Madinah dengan membawa sebungkus makanan. Kemudian dia berhenti di depan seorang pengemis buta yang tengah sibuk memperingatkan orang-orang untuk menjauhi Muhammad. Betapa hancur hati Abu Bakar menyaksikan aksi pengemis itu yang begitu lancang menghina Rasulullah di hadapan banyak orang. Tapi dia mencoba untuk bersabar.

Abu Bakar lalu membuka bungkusan makanan yang dibawanya dari rumah. Kemudian dia mengajak pengemis itu duduk dan langsung menyuapi pengemis itu dengan tangannya.

“Kau bukan orang yang biasa memberiku makanan,” kata si pengemis buta dengan nada menghardik.

“Aku orang yang biasa,” kata Abu Bakar.

“Tidak. Kau bukan orang yang biasa ke sini untuk memberiku makanan. Apabila dia yang datang, maka tak susah tangan ini memegang dan tak susah mulutku mengunyah. Dia selalu menghaluskan terlebih dahulu makanan yang akan disuapinya ke mulutku.” Begitulah bantahan si pengemis buta.

Abu Bakar tak bisa membendung rasa harunya. Air matanya menetes tak tertahankan. Dia kemudian berkata, “Ya, benar. Aku memang bukan orang yang biasa ke sini untuk memberimu makanan. Aku adalah salah satu sahabatnya. Orang yang dulu biasa ke sini itu telah wafat.”

Abu Bakar melanjutkan perkataannya. “Tahukah kau siapa orang yang dulu biasa ke sini untuk memberimu makanan? Dia adalah Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang yang selalu kau hina di depan orang banyak.”

Betapa terkejutnya pengemis Yahudi yang buta itu. Dia tak dapat berkata apa-apa. Air matanya perlahan berlinang membasahi kedua pipinya. Dia baru sadar betapa hinanya dirinya yang telah memperlakukan Rasulullah seperti itu. Padahal beliau telah berbaik hati memberinya makanan setiap hari.

“Benarkah itu?” tanya si pengemis buta setelah lama merenungi apa yang telah terjadi. “Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan di hadapannya. Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia sabar menghadapiku dengan berbagai macam ocehanku dan berbaik hati melumatkan makanan yang dibawanya untukku. Dia begitu mulia.” Tangisnya semakin menjadi.

Pada saat itu juga, di hadapan Abu Bakar Ash Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu menyatakan ke-Islamannya. Akhirnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat ‘La ilaha illallah. Muhammadar Rasulullah.’ setelah apa yang telah dilakukannya terhadap Rasulullah.

Sumber : indonesiaindonesia.com

Jumat, 26 Juli 2013

Tentang PENCIPTAAN TUJUH LAPIS BUMI

Didalam khabar diriwayatkan bahwa Abdullah bin Salam mendatangi Rasulullah saw, lantas bertanya, “Ya Muhammad, dari apakah Allah menciptakan bumi”.
Rasulullah menjawab : Dari buih Laut.
Abdullah bin Salam (A) : Tuan Benar, dan dari apakah Allah menciptakan buih tersebut?
Jawab Rasulullah (R) : Dari gelombang

A : Tuan benar, dan dari apakah Allah menciptakan gelombang?

R : Dari Lautan

A : Tuan benar, dan dari apakah Allah menciptakan lautan?

R : Dari Kegelapan

A : Tuan benar, Ya Muhammad, kestabilan bumi ini karena apa?

R : Karena gunung-gunung

A : Tuan benar, Kestabilan gunung-gunung itu dengan apa?

R : dengan Gunung Qof.

A : Tuan benar, kestabilan Gunung Qof itu dengan apa?


R : Dengan Zamrud Hijau. Warna hijau di langit itupun asalnya daripadanya.

A : Tuan benar, berapakah jarak tingginya?

R : sejauh lima ratus ribu tahun perjalanan.

A : Tuan benar, berapakah garis tengahnya?

R : Sejauh dua ribu tahun perjalanan

A : Tuan benar, apakah dibalik Gunung Qof tersebut ada sesuatu?

R : Ada, dibalik Gunung Qof itu ada tujuh puluh bumi dari misik (kesturi)

A : Tuan benar, apa pula yang ada dibalik bumi-bumi tersebut?

R : ada Tujuh puluh bumi lagi dari kafuur

A : Tuan benar, apa pula yang ada dibaliknya lagi?

R : Tujuh puluh bumi lagi dari anbar

A : Tuan benar, apa pula yang ada dibaliknya lagi?

R : Tujuh puluh bumi lagi dari emas

A : Tuan benar, apa pula yang ada dibaliknya lagi?

R : Tujuh puluh bumi lagi dari perak

A : Tuan benar, apa pula yang ada dibaliknya lagi?

R : Tujuh puluh bumi lagi dari besi

A : Tuan benar, apa pula yang ada dibaliknya lagi?

R : Dibalik semuanya itu ada tujuh puluh ribu alam malaikat, yang tidak mengetahui jumlahnya selain Allah Ta’ala. Para malaikat ini tidak mengenal siapa itu Adam dan Hawa, juga tidak mengenal Iblis dan semua pengikutnya. Tasbih mereka adalah tujuh kalimat, yaitu : LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMAD RASULULLAAH.
A : Tuan benar, dan adakah dibalik semua alam ini sesuatu yang lain ?

R : Ya ada, yaitu ular yang membelitkan ekornya pada semua alam ini

A : Tuan benar, sekarang ceritakan kepadaku tentang penghuni seluruh lapisan bumi ini !

R : Penghuni bumi lapisan ketujuh adalah golongan malaikat, lapisan keenam adalah iblis dan pengikut-pengikutnya, lapisan kelima adalah setan-setan, lapisan keempat adalah ular-ular, lapisan ketiga adalah kala, lapisan kedua adalah jin dan lapisan pertama adalah manusia.

A : Tuan benar, dan tujuh lapis bumi ini berada diatas apa?

R : Diatas lembu jantan

A : Bagaimana sifat lembu jantan itu?

R : Lembu jantan ini mempunyai empat ribu kepala, jarak antara satu kepala dengan kepala lainnya sejauh lima ratus tahun perjalanan.

A : Tuan benar, lembu jantan ini berada diatas apa?

R : Diatas batu karang

A : Tuan benar, batu karang itu berada diatas apa?

R : Diatas punggung HUUT (ikan besar)

A : Ikan besar itu diatas apa?

R : Diatas lautan yang dalamnya tujuh ribu tahun perjalanan

A : Tuan benar, air laut itu berada diatas apa?

R : diatas angin.

A : dan angin ini diatas apa?

R : di atas kegelapan

A : dan kegelapan ini diatas apa?

R : diatas Neraka Jahannam

A : Tuan benar, Neraka Jahannam itu diatas apa?

R : diatas tanah

A : Tuan benar, adakah dibawah tanah itu sesuatu?

R : Pertanyaan anda kali ini keliru, sebab tidak ada yang mengetahui apa sebenarnya yang ada dibawah Ats-Tsaroo (tanah) ini selain Allah Ta’ala.

Diriwayatkan oleh Qotadah dari Abu Khalid ra, Dunia itu luasnya empat belas ribu farsakh (1 farsakh = 1,8 km), seribu farsakh untuk Sudan (orang hitam). Delapan ribu farsakh untuk bangsa Romawi, tiga ribu farsakh untuk bangsa Persia, seribu farsakh untuk bangsa Arab dan seribu farsakh sisanya untuk bangsa Cina dan Turki.

Sumber : As Sab’iyyaatu fil Mawaa’idhil Barriyyaat karya Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdurrahmaan Al Hamdaany

Kamis, 25 Juli 2013

Lailatul Qadar dan Keutamaannya

Diriwayatkan dari Anas ra. ia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “ketika terjadi malam Lailatul Qadar, maka turunlah malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan shalawat dan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk berdzikir kepada Allah swt”.

Abu Hurairah berkata, “malaikat-malaikat turun ke bumi pada malam Lailatul Qadar lebih banyak daripada bilangan batu kerikil. Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah shohibul hikayat. Cahaya memancar ke seantero penjuru dengan menyibak dan mengusir segala gulita ruang bumi, kondisinya menjadi demikian sacral dan agung, alam malakut menjadi terbuka menganga.

Sementara manusia dalam hal ini memiliki tingkatan ketakwaan yang berbeda-beda. Diantara mereka ada yang dibukakan alam malakut di langit dan bumi dan terbukalah beberapa hijab yang menutup langit, lalu dia dapat menyaksikan malaikat-malaikat dalam bentuk aslinya, yaitu ada yang berdiri, duduk, ruku’, sujud, ada yang dzikir, bersyukur, membaca tasbih dan membaca tahlil.

Diantara manusia yang lain ada yang terbuka hijabnya dengan tampak baginya surga dengan apa yang ada didalamnya, kota-kotanya, gedung-gedungnya, bidadari-bidadarinya, sungai, pohon-pohonan dan buah-buahannya. Mereka menyaksikan Arasy Tuhan Yang Maha Pengasih, yaitu merupakan atap surga. Dia dapat menyaksikan kedudukan-kedudukan para nabi, wali, syuhada’ dan shiddiqqiin. Mereka menjadi kebingungan menyaksikan alam malakut tersebut.

Di antara mereka, manusia yang lainnya lagi, ada pula yang ditampakkan neraka Jahannam, tingkatan-tingkatannya, kedudukan-kedudukan orang kafir dalam neraka dan lain sebagainya.

Juga, diantara manusia yang lainnya lagi, ada yang dibukakan hijab-hijab dari keagungan Allah lalu ia tidak menyaksikan sesuatu, kecuali pada-Nya”.

Dari Umar ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda, “barangsiapa yang menghidupkan malam tanggal dua puluh tujuh dari bulan Ramadhan sampai tiba datangnya waktu Shubuh, maka itu lebih aku suka daripada berdiri beribadah dalam malam-malam bulan Ramadhan keseluruhannya”.

Fatimah berkata, “Wahai Ayahanda, apa yang dapat dilakukan orang-orang lemah, laki-laki, perempuan, yang tidak dapat berdiri?”.

Nabi saw bersabda, “tidaklah mereka meletakkan bantal-bantalnya lalu dipakai bersandar, lalu mereka duduk sesaat dari saat-saat malam itu dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, kecuali hal itu lebih aku suka daripada berdirinya umatku seluruhnya daripada bulan Ramadhan”.

Aisyah ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dan shalat dua rakaat serta memohon ampun, maka Allah akan mengampuninya dan dia telah mendapatkan limpahan rahmat Allah serta malaikat Jibril akan mengusapkan sayapnya terhadap diri orang yang bermunajat tersebut. Dan barangsiapa yang disuap (dielus) oleh Jibril dengan sayapnya, tentu dia masuk surga”.

Sumber : Petikan dari Kitab Mukasyafatul Qulub