Rabu, 17 Juli 2013
Pertemuan Nabi Khidir dengan Rasulullah dan Para Sahabat
Seri Khidir jilid 2
Lanjutan seri Khidir jilid 1.
1. Nabi Khidir dengan Rasulullah saw.
Ketika Rasulullah saw sedang berada didalam masjid, beliau mendengar orang berdoa, ”Ya Allah, tolonglah aku atas apa yang bisa menyelamatkan aku dari apa yang paling kutakuti”.
Lalu Rasulullah bersabda, ”Mengapa orang itu tidak menyertakan pasangan doa’nya yang seperti ini, Ya Allah berilah kepadaku kerinduan orang-orang shalih yang paling mereka rindukan”.
Kemudian Rasulullah saw menyuruh sahabatnya Anas untuk menyampaikan pasangan do’a tersebut kepada orang yang sedang berdo’a tadi.
Setelah Anas menyampaikan kepada orang tersebut perihal pasangan do’a dari Rasulullah saw, maka orang itu berkata, ”Ya Anas, katakan kepada Rasulullah saw bahwa Allah telah memberi kelebihan karunia kepadanya diatas para nabi seperti kelebihan kepada ummatnya di atas ummat para nabi lain, seperti kelebihan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya dan memberi kelebihan hari Jum’at atas hari-hari yang lain.
Anas terperanjat pada saat lelaki itu menoleh ke arah Anas, karena yang nampak adalah Khidir as.
Lalu orang itu berdo’a, ”Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan ummat yang dimuliakan ini”.
(Riwayat Ibnu Addi dalam Al-Kamil, Thabrani dalam Al Ausath, Ibnu Askir dalam Tarikh Damsyq dan Ibnu Abiddunya dari Anas. Riwayat Hakim dalam Al Mustadrak)
2. Nabi Khidir dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pada waktu wafatnya Rasulullah saw, ketika di tengah-tengah kesedihan para sahabat yang menangis mengelilingi jenazah beliau, tiba-tiba ada seorang laki-laki berjenggot lebat dan bertubuh tegap masuk ke dalam majelis takziah, lalu ia menundukkan kepalanya sambil mencucurkan air mata.
Kemudian segera ia menemui para sahabat Nabi dan berkata, “sesungguhnya Allah telah menyediakan balasan pada setiap musibah, pengganti pada setiap yang hilang dan khalifah pada setiap yang tiada. Maka kembalikanlah segalanya kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya. Allah telah mempersiapkan segalanya untuk kalian dan ketahuilah bahwasanya yang ditimpa musibah adalah orang yang tidak terpaksa”.
Lalu orang itu pergi. Para sahabat saling bertanya siapakah gerangan orang tersebut, tetapi Abu Bakar segera menjawab, “dia adalah Khidir, saudara Rasulullah saw”.
(Riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik)
3. Nabi Khidir dengan Umar bin Khattab
Pada waktu Umar akan menshalati jenazah, tiba-tiba terdengar suara berbisik dari belakang, ”tunggu saya, wahai Umar...”.
Maka Umar menunggu dia hingga dia masuk ke dalam shaf dan Umar pun mulai bertakbir. Setelah sholat, Umar mendo’akan jenazah tersebut, ”Ya Allah, Jika Engkau mengadzabnya berarti dia durhaka kepada-Mu, tapi jika Engkau mengampuni dia, maka sesungguhnya dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, Ya Allah”.
Setelah jenazah dimakamkan, seorang laki-laki memperbaiki tanah kuburannya sambil berkata, ”beruntunglah kamu, wahai penghuni kubur jika kamu tidak menjadi orang yang mengaku, menyimpan atau menentukan”.
Umar kemudian menyuruh untuk memanggilkan orang tersebut, ”bawalah orang itu kemari, akan kutanyakan tentang shalatnya dan pembicaraannya itu”.
Maka seorang lelaki pergi mencarinya, tetapi orang itu sudah tidak ada, kecuali hanya bekas telapak kakinya di tanah yang besarnya kira-kira satu hasta.
Lalu Umar berkata lagi, ”Demi Allah, dia itu Khidir yang pernah diceritakan oleh Rasulullah kepadaku”.
(Riwayat Muhammad bin Munkadir)
4. Nabi Khidir dengan Ali bin Abi Thalib
Pada waktu sahabat Ali ra sedang melakukan thawaf, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki bergantung pada kelambu Ka’bah sambil berdo’a, ”Ya Tuhan, yang tidak direpotkan oleh sebutan-sebutan, yang elok dan tidak disilapkan oleh permintaan-permintaan yang banyak dan tidak disibukkan oleh pengaduan-pengaduan yang bertubi-tubi, bolehlah aku mencicipi dinginnya ampunan-Mu dan manisnya rahmat-Mu”.
Ali ra pun memanggil dan berkata, ”Wahai hamba Allah, ulangilah perkataanmu itu”.
Kata orang itu, ”Apakah Anda mendengarkanku?”.
Ali pun menjawab, ”Ya”.
Lalu orang itu berkata lagi, ”Demi Khidir yang jiwanya berada didalam genggaman-Nya, siapa-siapa orang yang mengucapkan do’a itu pada setiap selesai shalat fardhu maka pasti ia akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Allah, sekalipun dosa-dosanya itu laksana bilangan pasir dan seperti butir-butir air hujan atau bagaikan banyaknya daun-daun pepohonan”.
(Riwayat Al Khathib dalam tarikh Baghdad dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Abdullah bin Mhraz, dari Yazid bin Ashamm dari Ali bin Abi Thalib)
5. Nabi Khidir dan Ibrahim Al-Khawash
Dalam sebuah perjalanan, Ibrahim merasa kehausan sehingga akhirnya terjatuh pingsan tak sadarkan diri. Tiba-tiba dirasakannya ada percikan air mengenai wajahnya. Setelah dibuka matanya, Ibrahim melihat seorang pemuda tampan menunggang seekor kuda, berpakaian hijau dan bersorban warna kuning.
Kemudian pemuda itu turun dan memberi minum kepada Ibrahim sambil berkata, ”Naiklah dibelakangku”.
Tidak berapa lama kemudian, Ibrahim sudah sampai ke Madinah. Kemudian pemuda itu berkata, ”turunlah, sampaikan salamku kepada Rasulullah saw, katakanlah kepada beliau bahwa Khidir menyampaikan salam kepadanya”.
(Riwayat Nabhani dalam Jami’ Karamatil Auliya’)
6. Nabi Khidir dan Abdul Qadir Al-Jailani.
Pada saat Abdul Qadir Al-Jailani pertama kali memasuki kota Baghdad, Khidir datang menemuinya lalu memberi isyarat kepadanya agar dia mematuhi apa yang diperintahkannya kepada Abdul Qadir. Kata Khidir, “Duduklah kamu di tempat ini dan janganlah beranjak sedikitpun ingá aku datang kembali kemari”.
Maka Abdul Qadir Al-Jailani duduk di tempat itu sampai tiga tahun. Pada tahun pertama, Khidir datang menjenguknya dan berkata, “teruskan saja tingla di tempat ini sampai aku datang lagi menjengukmu kesini”.
Demikianlah, aku duduk di atas puing-puing reruntuhan kota Madani. Pada tahun pertama Abdul Qadir Al-Jailani tidak makan kecuali rerumputan saja yang dimakan dan tidak pernah minum walaupun hanya seteguk. Pada tahun kedua, Abdul Qadir Al-Jailani tidak makan walaupun rerumputan, tetapi hanya minum air saja selama satu tahun. Dan pada tahun ketiga, makan minum dan tidur pun mampu ditahan dan sama sekali tidak dilakukannya.
Pada suatu malam dan udara sangat dingin laksana salju, Abdul Qadir Al-Jailani mencoba memejamkan mata diatas reruntuhan istana Kaisar Persia di kota itu juga. Anehnya, pada malam itu dia bermimpi keluar mani (ihtilam) sebanyak 40 kali dan setiap kali bermimpi dia segera mandi wajib (mandi janabah / mandi junnub). Maka pada malam itu juga dia mandi junnub sebanyak 40 kali agar tetap dalam keadaan suci. Estela mandi yang terakhir, dia segera bangun dan berdiri melakukan Ibadan supaya tidak tertidur lagi dan agar tidak bermimpi lagi.
(Riwayat Abu Su’ud Al-Haraimi dalam Qalaid Al-Jawahir)
7. Nabi Khidir dengan Abu Bakar Al-Kattani
Abu Bakar Al-Kattani adalah seorang tokoh terkemuka, seorang alim, yang punya kharisma dan kuat bermujahadah. Diantara mujahadahnya yang sulit ditiru oleh orang biasa adalah dia senantiasa dalam keadaan suci dalam satu hari satu malam. Berdiam dibawah kubah Masjidil Haram selama tiga puluh tahun dan tidak pernah tidur.
Pada suatu hari, seorang laki-laki berwibawa masuk melalui pintu Abi Syaibah, lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya sambil berkata, “hai, Abu Bakar, mengapa anda tidak pergi ke maqam Ibrahim bersama orang-orang yang saling mendengarkan pelajaran hadits Nabi ?”.
Abu Bakar mengangkat kepalanya dan berkata, “Wahai guruku, kebanyakan hadits-hadits yang disampaikan mereka itu semuanya tanpa sanad, sedangkan aku dapat menjelaskan dari sini dengan sanad-sanadnya yang panjang”.
Laki-laki itu bertanya kembali, “Dari siapa anda mendengarnya ?”.
Abu Bakar menjawab, “Tuhan sendiri yang mengajarkan ke dalam hatiku”.
“Coba buktikan hal itu kepadaku !” Pinta lelaki itu yang tak lain adalah Nabi Khidir.
Jawab Abu Bakar, “Buktinya adalah bahwa kamu tak lain adalah Khidir”.
(Riwayat Ibnul Munawwir dalam kitabnya)
Sumber : Kumpulan Kisah Nabi Khidir oleh MB. Rahimsyah.
Gambar : karyanet.com.my
Lanjutan seri Khidir jilid 1.
1. Nabi Khidir dengan Rasulullah saw.
Ketika Rasulullah saw sedang berada didalam masjid, beliau mendengar orang berdoa, ”Ya Allah, tolonglah aku atas apa yang bisa menyelamatkan aku dari apa yang paling kutakuti”.
Lalu Rasulullah bersabda, ”Mengapa orang itu tidak menyertakan pasangan doa’nya yang seperti ini, Ya Allah berilah kepadaku kerinduan orang-orang shalih yang paling mereka rindukan”.
Kemudian Rasulullah saw menyuruh sahabatnya Anas untuk menyampaikan pasangan do’a tersebut kepada orang yang sedang berdo’a tadi.
Setelah Anas menyampaikan kepada orang tersebut perihal pasangan do’a dari Rasulullah saw, maka orang itu berkata, ”Ya Anas, katakan kepada Rasulullah saw bahwa Allah telah memberi kelebihan karunia kepadanya diatas para nabi seperti kelebihan kepada ummatnya di atas ummat para nabi lain, seperti kelebihan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya dan memberi kelebihan hari Jum’at atas hari-hari yang lain.
Anas terperanjat pada saat lelaki itu menoleh ke arah Anas, karena yang nampak adalah Khidir as.
Lalu orang itu berdo’a, ”Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan ummat yang dimuliakan ini”.
(Riwayat Ibnu Addi dalam Al-Kamil, Thabrani dalam Al Ausath, Ibnu Askir dalam Tarikh Damsyq dan Ibnu Abiddunya dari Anas. Riwayat Hakim dalam Al Mustadrak)
2. Nabi Khidir dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pada waktu wafatnya Rasulullah saw, ketika di tengah-tengah kesedihan para sahabat yang menangis mengelilingi jenazah beliau, tiba-tiba ada seorang laki-laki berjenggot lebat dan bertubuh tegap masuk ke dalam majelis takziah, lalu ia menundukkan kepalanya sambil mencucurkan air mata.
Kemudian segera ia menemui para sahabat Nabi dan berkata, “sesungguhnya Allah telah menyediakan balasan pada setiap musibah, pengganti pada setiap yang hilang dan khalifah pada setiap yang tiada. Maka kembalikanlah segalanya kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya. Allah telah mempersiapkan segalanya untuk kalian dan ketahuilah bahwasanya yang ditimpa musibah adalah orang yang tidak terpaksa”.
Lalu orang itu pergi. Para sahabat saling bertanya siapakah gerangan orang tersebut, tetapi Abu Bakar segera menjawab, “dia adalah Khidir, saudara Rasulullah saw”.
(Riwayat Baihaqi dari Anas bin Malik)
3. Nabi Khidir dengan Umar bin Khattab
Pada waktu Umar akan menshalati jenazah, tiba-tiba terdengar suara berbisik dari belakang, ”tunggu saya, wahai Umar...”.
Maka Umar menunggu dia hingga dia masuk ke dalam shaf dan Umar pun mulai bertakbir. Setelah sholat, Umar mendo’akan jenazah tersebut, ”Ya Allah, Jika Engkau mengadzabnya berarti dia durhaka kepada-Mu, tapi jika Engkau mengampuni dia, maka sesungguhnya dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, Ya Allah”.
Setelah jenazah dimakamkan, seorang laki-laki memperbaiki tanah kuburannya sambil berkata, ”beruntunglah kamu, wahai penghuni kubur jika kamu tidak menjadi orang yang mengaku, menyimpan atau menentukan”.
Umar kemudian menyuruh untuk memanggilkan orang tersebut, ”bawalah orang itu kemari, akan kutanyakan tentang shalatnya dan pembicaraannya itu”.
Maka seorang lelaki pergi mencarinya, tetapi orang itu sudah tidak ada, kecuali hanya bekas telapak kakinya di tanah yang besarnya kira-kira satu hasta.
Lalu Umar berkata lagi, ”Demi Allah, dia itu Khidir yang pernah diceritakan oleh Rasulullah kepadaku”.
(Riwayat Muhammad bin Munkadir)
4. Nabi Khidir dengan Ali bin Abi Thalib
Pada waktu sahabat Ali ra sedang melakukan thawaf, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki bergantung pada kelambu Ka’bah sambil berdo’a, ”Ya Tuhan, yang tidak direpotkan oleh sebutan-sebutan, yang elok dan tidak disilapkan oleh permintaan-permintaan yang banyak dan tidak disibukkan oleh pengaduan-pengaduan yang bertubi-tubi, bolehlah aku mencicipi dinginnya ampunan-Mu dan manisnya rahmat-Mu”.
Ali ra pun memanggil dan berkata, ”Wahai hamba Allah, ulangilah perkataanmu itu”.
Kata orang itu, ”Apakah Anda mendengarkanku?”.
Ali pun menjawab, ”Ya”.
Lalu orang itu berkata lagi, ”Demi Khidir yang jiwanya berada didalam genggaman-Nya, siapa-siapa orang yang mengucapkan do’a itu pada setiap selesai shalat fardhu maka pasti ia akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Allah, sekalipun dosa-dosanya itu laksana bilangan pasir dan seperti butir-butir air hujan atau bagaikan banyaknya daun-daun pepohonan”.
(Riwayat Al Khathib dalam tarikh Baghdad dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Abdullah bin Mhraz, dari Yazid bin Ashamm dari Ali bin Abi Thalib)
5. Nabi Khidir dan Ibrahim Al-Khawash
Dalam sebuah perjalanan, Ibrahim merasa kehausan sehingga akhirnya terjatuh pingsan tak sadarkan diri. Tiba-tiba dirasakannya ada percikan air mengenai wajahnya. Setelah dibuka matanya, Ibrahim melihat seorang pemuda tampan menunggang seekor kuda, berpakaian hijau dan bersorban warna kuning.
Kemudian pemuda itu turun dan memberi minum kepada Ibrahim sambil berkata, ”Naiklah dibelakangku”.
Tidak berapa lama kemudian, Ibrahim sudah sampai ke Madinah. Kemudian pemuda itu berkata, ”turunlah, sampaikan salamku kepada Rasulullah saw, katakanlah kepada beliau bahwa Khidir menyampaikan salam kepadanya”.
(Riwayat Nabhani dalam Jami’ Karamatil Auliya’)
6. Nabi Khidir dan Abdul Qadir Al-Jailani.
Pada saat Abdul Qadir Al-Jailani pertama kali memasuki kota Baghdad, Khidir datang menemuinya lalu memberi isyarat kepadanya agar dia mematuhi apa yang diperintahkannya kepada Abdul Qadir. Kata Khidir, “Duduklah kamu di tempat ini dan janganlah beranjak sedikitpun ingá aku datang kembali kemari”.
Maka Abdul Qadir Al-Jailani duduk di tempat itu sampai tiga tahun. Pada tahun pertama, Khidir datang menjenguknya dan berkata, “teruskan saja tingla di tempat ini sampai aku datang lagi menjengukmu kesini”.
Demikianlah, aku duduk di atas puing-puing reruntuhan kota Madani. Pada tahun pertama Abdul Qadir Al-Jailani tidak makan kecuali rerumputan saja yang dimakan dan tidak pernah minum walaupun hanya seteguk. Pada tahun kedua, Abdul Qadir Al-Jailani tidak makan walaupun rerumputan, tetapi hanya minum air saja selama satu tahun. Dan pada tahun ketiga, makan minum dan tidur pun mampu ditahan dan sama sekali tidak dilakukannya.
Pada suatu malam dan udara sangat dingin laksana salju, Abdul Qadir Al-Jailani mencoba memejamkan mata diatas reruntuhan istana Kaisar Persia di kota itu juga. Anehnya, pada malam itu dia bermimpi keluar mani (ihtilam) sebanyak 40 kali dan setiap kali bermimpi dia segera mandi wajib (mandi janabah / mandi junnub). Maka pada malam itu juga dia mandi junnub sebanyak 40 kali agar tetap dalam keadaan suci. Estela mandi yang terakhir, dia segera bangun dan berdiri melakukan Ibadan supaya tidak tertidur lagi dan agar tidak bermimpi lagi.
(Riwayat Abu Su’ud Al-Haraimi dalam Qalaid Al-Jawahir)
7. Nabi Khidir dengan Abu Bakar Al-Kattani
Abu Bakar Al-Kattani adalah seorang tokoh terkemuka, seorang alim, yang punya kharisma dan kuat bermujahadah. Diantara mujahadahnya yang sulit ditiru oleh orang biasa adalah dia senantiasa dalam keadaan suci dalam satu hari satu malam. Berdiam dibawah kubah Masjidil Haram selama tiga puluh tahun dan tidak pernah tidur.
Pada suatu hari, seorang laki-laki berwibawa masuk melalui pintu Abi Syaibah, lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya sambil berkata, “hai, Abu Bakar, mengapa anda tidak pergi ke maqam Ibrahim bersama orang-orang yang saling mendengarkan pelajaran hadits Nabi ?”.
Abu Bakar mengangkat kepalanya dan berkata, “Wahai guruku, kebanyakan hadits-hadits yang disampaikan mereka itu semuanya tanpa sanad, sedangkan aku dapat menjelaskan dari sini dengan sanad-sanadnya yang panjang”.
Laki-laki itu bertanya kembali, “Dari siapa anda mendengarnya ?”.
Abu Bakar menjawab, “Tuhan sendiri yang mengajarkan ke dalam hatiku”.
“Coba buktikan hal itu kepadaku !” Pinta lelaki itu yang tak lain adalah Nabi Khidir.
Jawab Abu Bakar, “Buktinya adalah bahwa kamu tak lain adalah Khidir”.
(Riwayat Ibnul Munawwir dalam kitabnya)
Sumber : Kumpulan Kisah Nabi Khidir oleh MB. Rahimsyah.
Gambar : karyanet.com.my
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dari semua cerita di atas saya tidak melihat ataupun membaca bahwa : Nabi Khidir mengatakan, sayalah Khidir.
BalasHapusDan saya tidak pernah melihat orang komunis berkata "saya komunis."
HapusCoba pak tanya sama Jokowi,megawati,ahok? Yang omongannya lebih bisa mempublik.
Dudududuuuuhhhh ngaca 😂
Mulut lu @Yazid ,,, Ada punya bukti Gak ? Makan tuh finah sampe liang lahat.
Hapussubhanalloh walhamdulillah walaa ila haillalloh wallohuakbar
BalasHapusBagaimana untuk mengenali sosok Balya Ibni Makan atau Nabi Allah Khidir? Bagaimana manusia selepas zaman Nabi Allah Dzulkarnaen bisa mengenal Khidir? Adakah nama Khidir disebut secara jelas oleh Al Quran ketika Nabi Allah Musa bertemu dengan Hamba Allah yang Laduni itu? Selain dari Nabi Allah Khidir, Nabi Elyasa juga dilanjutkan usia dan Allah SAW mengizinkan baginda sentiasa berzikir, adakah kemungkinan baginda disalah tafsirkan sebagai Nabi Allah Khidir? Tanya Khidir hanya bertanya.
BalasHapusHanya Allah yang tahu
HapusHanya Allah yang tahu
HapusPastinya kita akan tahu..yakinlah..jika tuan brmimpi nabi, pastinya tuan akn mgetahui meskipun nabi itu tidak mmprkenalkn dirinya..brbanyak2 syukur jika dianugerahi mmpi..demi Allah tuan2 akn brbhgia..Allah Maha pgurnia rezeki & faham hakikat ghoib..
HapusHnya hamba yg Allah beri kelebihan lh yg bisa mengenalnya, kita mah org awwam masih bnyak dosa
HapusMohon di ralat : bukan Allah SAW
HapusHarus d ganti dgn Allah SWT
Kami membawa pasangan untuk berkahwin / poligami secara sah di pejabat Majlis Agama Islam Thailand. Pernikahan ini adalah sah mengikut hukum syarak dan diiktiraf oleh Kerajaan Malaysia. Insya-Allah urusan boleh dijalankan dalam 2 hari sahaja & dokumen lengkap dapat diterima pada hari tersebut.
BalasHapusSekiranya berminat, sila hubungi :-
DRINA DMARYA RESOURCES
No 7 Tingkat 1, Simpang 4, Teluk Pulai (Atas Kedai Kek Bee's)
Tel : 03-33745230/ 013-3311606
WEB KAMI :
kahwinthaibest.b1ogspot.c0m
drina1998.b1ogspot.c0m
coba kamu tanyakan pada rembulan,nabi khidir as apakah pernah ketemu sama fafan....
BalasHapusdalam Surah Al-Kahf ayat
BalasHapus65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin
Ka'ab menceritakan bahawa beliau
mendengar Nabi Muhammad bersabda:
“Sesungguhnya pada suatu hari, Musa
berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau
ditanya, “Siapakah orang yang paling
berilmu?” Jawab Nabi Musa, “Aku” Lalu
Allah menegur Nabi Musa dengan
firman-Nya, “Sesungguhnya di sisi-Ku
ada seorang hamba yang berada di
pertemuan dua lautan dan dia lebih
berilmu daripada kamu.”
Lantas Musa pun bertanya, “Wahai
Tuhanku, dimanakah aku dapat
menemuinya?” Allah pun berfirman,
“Bawalah bersama-sama kamu seekor
ikan di dalam sangkar dan sekiranya
ikan tersebut hilang, di situlah kamu
akan bertemu dengan hamba-Ku itu.”
Sesungguhnya teguran Allah itu
mencetuskan keinginan yang kuat
dalam diri Nabi Musa untuk menemui
hamba yang shalih itu. Di samping itu,
Nabi Musa juga ingin sekali
mempelajari ilmu dari Hamba Allah
tersebut.
ϓǟŋğ ingin saya tanyakan, di dlm alqur'an surat al-kahfi tdk pernah di sebutkan bahwa hamba Allah swt itu adalah nabi khidir as yang dimana musa pernah belajar kepada'y, dan penyebutan nama, melainkan hanya hamba Allah, yang m'jdi pertanyaan inti, benarkah itu nabi khadir di mana seorang musa pernah belajar kepada'y.
Di mohon pencerahan'y pak ustadz
bagiku tiap manusia punya sisi khidir dalam jiwanya.. khidir adalah ruh bumi ruh allah.. berbahagialah hamba2 yg telah menemukan jiwa terdalamnya.. bagi yg belum berharaplah.. thanks for syekh abdul karim aljili...
BalasHapusberuntunglah siapapun yang bisa ketemu Nabiulloh Khidir
BalasHapusyang tak masuk akal dalam pikiran saya... abdul qadir al zaelani semalam mimpi basah 40x dan mandi 40x....
BalasHapusdalam semalam ada berapa jam ?
misal dari jam 6 sore sampe jam 6 pagi dianggap semalam = 12 jam...
40 : 12 = 3,sekian.
jadi tiap jam mimpi basah 3x lalu mandi 3x.
1 jam = 60 menit
60 : 3 = 20 menit
tiap 20 menit mimpi dan mandi.
misal mandi 10 menit terus tidur lagi 10 menit sudah mimpi basah lagi,....
begitu berulang2 sampe 40 x...
coba anda bayangkan....
sotoy loe. cb kl tiba2 otak loe kopyor besok di jln raya trs km ga bisa berhitung sprti logika loe itu. heran ga loe pagi sehat siang tiba2 sdh ktgtu.
HapusAnda tak usah repot2 membayangkan...karena kami umat muslim menggunakan logika iman kami..bukan logika akal...bagi kami,tidak ada yg tidak mungkin bagi Tuhan kami..Alloh SWT.
BalasHapusseharusnya anda membaca dgn benar,bahwasannya beliau itu sdg bermimpi,makanya beliau berusaha untuk tetap terjada karena demi menjaga kesucian diri beliau...
HapusSUBHANALLAH
BalasHapusAllahumma sholli wassalim'ala Sayyidina wamaulana Muhammad, yaa sayyidi yaa Rasulullah, yaa Nabiyullah Khaidir alaihissalaam,,
BalasHapusWalhamdulillah saya bertemu Nabiyullah Khaidir alaihissalaam
assalamu'alaikum wr.wb.
BalasHapussaya dulu saat masih berumur 45 tahun pernah mempunyai sisi pikiran yang suka memberontak oleh ketidak jelasan, alhamdulillah suatu saat saya dinasihati seorang ustadz yang saya kenal sangat baik dengan saya : "Andai kamu mendengar atau melihat suatu hal yang sangat tidak masuk akalmu, jangan kamu mencelanya, kalau senang ikutilah kalau tidak cocok jangan dicela, kembalikan semua pada Allah, karena kita semua sama-sama tidak tahu dan memang kemampuan berfikir otak kita tidak sampai kesana, terbukti dengan apa yang saya alami, saya dulu ikut madzab yang tidak senang dengan apa yang diucapkan atau diperbuat oleh Gus Dur, dan sesudah beberapa lama Gus Dur wafat ustadz saya bertanya pada saya bagaimana ucapan saya dulu nyatanya Gus Dur sampai sekarang tidak pernah sepi dari ziarah kaum muslimin, masya Allah saya jadi berpikir seumpama yang mati itu saya / bapak saya / guru saya belum tentu makamnya diziarahi oleh ratusan ribu umat islam, jadi nalar dan hasil olah pikir kita terbatas pada luasnya dunia ini saja, tidak bisa mencapai luasnya alam semesta ini, jadi mari kita sadari janganlah otak kita dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran orang yang pikirannya hanya seluas kelompoknya, berpikirlah seluas ilmu Allah sampai akhir jaman .
wassalamu'alaikum wr.wb.
Subhanallah
BalasHapusPesan untuk orang2 yg sudah pernah atau baru akan bertemu sama beliau nabi Khidir, kiro2 lamon ketemuo yo arep nyapooo...
BalasHapussalam, ilmu allah sangat luas, aku rindu seperti rindu kekasih kekasihmu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKhidir bukan lah nama, melaju kan julukan.
BalasHapusMuhammad berkata lelaki itu adalah khidir(kehijauan) apabila bangun dari duduk nya maka tubuh dan jubah nya memmcar warna hijau, dan apabila lelaki itu shalat maka seisi ruangan itu berwarna hijau
Hj rafimeer : Anak Anak Suka Nabi Khidir A.S. adalah Banyank untong Dunia Dan Akhirath. Apa bila Adah lah Masalah Tuhan akan Bantu kami Melalui Seorang Menusia Apa bila kami butul butul perlu Bantu,tak adah orang masa itu ,Kami Ummathi Muhammad S.W . Nabi Khidir Misti Akan Bantu kami. Tapi perlu Minta Dari hati Kepada Allah Thaala ...
BalasHapusHj rafimeer : Anak Anak Suka Nabi Khidir A.S. adalah Banyank untong Dunia Dan Akhirath. Apa bila Adah lah Masalah Tuhan akan Bantu kami Melalui Seorang Menusia Apa bila kami butul butul perlu Bantu,tak adah orang masa itu ,Kami Ummathi Muhammad S.W . Nabi Khidir Misti Akan Bantu kami. Tapi perlu Minta Dari hati Kepada Allah Thaala ...
BalasHapusjika nabi khidir itu ada. jika beliau itu mulia cukuplah bagi kita untuk mngtahui. dan mngambil hikmah/pelajaran dari kisahnya... kita tidak diperintahkan bersalawat selain pda rosululloh saw, kita sering salah kaprah..
BalasHapusNabi khidir di izin allah menerima "air khidupan"
BalasHapusUmur nabi khidir bersama 3 nabi lagi di panjang kan oleh allah
Rahayu
BalasHapusAku menjawab komen status
ANONIM 22,JUN 2014
Awas ya bicara mu itu..
Jika saat kamu menburuk kan satrio pinngit
&
Pada saat itu benar hadir nya sosok satrio pinngit sejati..
Kira2 apa yg bisa kamu jawab di hadapan allah nanti???
Apa kamu sakti menahan api neraka??
Maka bicara nya biasa biasa aja
Insyallah...jika ada diantara kalian tanpa sadar bertemu sama nabi khaidir..
BalasHapusBisa mungkin Kata2 nabi khaidir itu bikin rasa kesedihan sayuuu halusss menusuk sanubari hati kayak mau menangis gitu
& jika rasa ragu2 kurang yakin
Apakah benar kalian temui ini sosok nabi khidir??
Maka ikhlas kan hati mu
Rasa kan sebenar2 rasa di dasar hati mu pasti ada jawapan nya
Terserah kalian mau percaya atau ngak
Matur nuwun
Amim
.
Mas/mbak ngomong apa sih :( nggak jelas
HapusHadist-hadist Palsu...
BalasHapusHadist-hadist Palsu...
BalasHapusSeperti diketahui, dan ia (Nabi Khidir "Hidden Knight / Hidden Kstaria") adalah seorang nabi yang membantu masyarakat di masa-masa sulit. Menurut kepercayaan kuno Azerbaijan dan Anatolia Turki, selama musim dingin keras, menyiapkan makanan, bahan bakar dan cadangan pakan ternak dan kebutuhan untuk mengurangi waktu dan dia adalah seorang nabi besar yang membantu.
BalasHapusNabi Khidir juga mengajarkan ilmu pengetahuan pada Nabi Musa, Informasi tertulis tentang Nabi Khidir dalam ayat-ayat Qur'an, yang memperoleh ilmu khusus dari Allah dan diberikan hidup yang kekal.
=================
Seorang yang luar biasa....
Semoga Indonesia menemukan pemimpin seperti ini....
Salam santun
menang BERSAMA
hidup adalah PERJUANGAN
perkara yang ghaib itu dari sisi Allah SWT
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullah wabarakatuh
BalasHapusNabi Musa Alaihissalam hadir khusus untuk umat Yahudi saja maka wajar kalo hilr Alaihissalam tdk tunduk padanya. Akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam utk semua umat manusia bahkan Isa Alaihissalam saja ketika turun nanti mengikuti sunnahnya krn telah sempurna yg ALLAH turunkan. Pernyataan blog ini Sangat bertentangan dgn Al-Quran dan Hadits2 shahihah. Jikalau masih ada Nabi2 yg masih hidup di zaman Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam kemudian mereka tidak mendatangi dan mengikutinya itu sangat berselisih dgn Al-Quran dan Hadits2 Shahih.
Dan juga sangat bertentangan dengan Firman ALLAH Subhanahu wata'ala apabila di era Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam hingga akhir zaman kalo ada yg umur panjang.
firman ALLAH Tabaraka wa Ta’ala:
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya’ : 34)
Apakah antum semua yg bela pernyataan blog ini lebih tau daripada yg Maha Mengetahui sehingga berani menyelisihi Firman-Nya ?!?
ALLAH Subhanahu wa ta 'ala dan Rasul-Nya mengajarkan umat Islam kalau berbicara Agama Islam itu jangan menggunakan metode ahlul kitab (Nashara dan Yahudi) yg telah tersesat lebih dulu yg senantiasa berucap menurut pendapat saya, kata si ini, anu dan itu dst.
Wajib Hukumnya mengikutsertakan Dalil Al-Qur'an dan Hadits yg benar2 Shahihah riwayatnya serta dari Ulama2 yg tsiqah dan riwayatnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Bukan yg di tsiqah2kan oleh sebahagian Hamba syaithan yg menyamar dan menyusupkan kisah2 yg tdk nyambung.
Cari deh Ustadz2 atau da'i-da'i dan Ulama2 yg benar2 ahli dlm memahami Al-Qur'an dan Hadits secara ilmu yg diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat serta orang2 yg mengikuti mereka dgn baik yg telah sangat jelas sekali di ridhoi oleh ALLAH Subhanahu wa ta 'ala. Yg jelas tsiqah nya, dan bukan di tsiqah2kan.
ALLAH Subhanahu wa ta 'ala berFirman dalam Al-Qur'an Surah ke-9 At-Tawbah:ayat 100.
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."
Kembalilah saudara-saudariku kepada Al-Qur'an dan Sunnah secara ilmu yg shahihah yg riwayatnya nyambung dan sampai kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dari Ulama2 pendahulu yg tsiqah dan para sahabat yg diridhoi ALLAH Subhanahu wa ta 'ala . Bukan melalui ilmu yg dptnya secara ghaib2 dari Ustadz2 dan Ulama2 yg hobby hunting yg ghaib2 !!! Coba perhatikan dgn seksama ghaib2 mereka, byk sekali kejadian yg tidak dialami dan juga tdk dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yg sangat menonjolkan mereka seolah-olah mereka2 itu lebih dimuliakan disisi ALLAH lebih daripada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Dan berita2nya kebykan bertentangan dengan Firman ALLAH Subhanahu wa ta ala .
Wallahua'lam bish-shawab
Semoga bermanfaat.
Segala yg benar itu dari ALLAH Subhanahu wa ta 'ala dan Rasul-Nya.
Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan pada tulisan saya.
Barakallahu fiikum.
Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah wabarakatuh .
Nabi khaidir apabila melalui satu tempat seolah olah dirinya diliputi oleh kehijauan pokok2. Perkara ini hanya boleh dilihat melalui basirah sahaja. Kalau mata kasar x boleh nampak..... Beruntung orng yg blh jumpa nabi khaidir
BalasHapusSumbernya dari mana aja bang kalau boleh tau
BalasHapusMaaf,cuma Agak bingung Saat Abdul Qadir al -jailani menunggu nabi khidir..selama itu sanggup gak makan ,gak tidur bertahun2 dan gk kemana2..gimana jika pingin buang hajat ..? Kita gk makan dan gak tidur 3 hari aja udah lemas...
BalasHapusMaaf,cuma Agak bingung Saat Abdul Qadir al -jailani menunggu nabi khidir..selama itu sanggup gak makan ,gak tidur bertahun2 dan gk kemana2..gimana jika pingin buang hajat ..? Kita gk makan dan gak tidur 3 hari aja udah lemas...
BalasHapusnabi khidir hidup ? lalu apa yang ia lalkukan skrng ya? knpa kemaksiatan menjamur dmn2 ya? smentara seorang nabi ada yang masih hidup... lalu knp ya nabi hidir g pernah muncul di saat umat islam di aniaya ... di plastin kususnya . trus pembantaian umat islam di spanyol kok nabo khidir ngompet ya... padahal dia kan seorang nabi yang pasti punya ilmu2 yg hebat yg bisa menghancurkan para pembantai umat islam
BalasHapuslalu knpa ya dia g datang pada risulullah dam membai.atnya dan ikut berjuang dalam peperangan yg di alami rosulullah...
kok agak2 aneh ya... berarti bner dong firman allah وما كان لبشر من قبلك الخلد
artinya ... dan tidak ada seorangpun yg hidup abadi sebelum km muhammad
klo memang g pernah muncul di saat saat umat islam lagi ter aniaya
.... maha bnar allah dgn sgala firmannya.
untuk yg punya blog ini.. klo bisa sy mintak tolong jelaskan satu ayat sj yg menyatakan klo nabi khidir masih hidup
dan satu hadis yg shohih...
dan sy mintak klo memberikan hadis tolong jelaska. para perowinya dan sepak terjangnya tentang riwayat hadis...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKeberadaan Nabi Khidir saat ini simpang-siur, ada yang mengatakan beliau masih hidup karena meminum air keabadian dan berwujud jin. Bagaimana pun, kita tidak tahu rencana Allah tentang Nabi Khidir. Perlu diingat bahwa beliau Nabi, bukan Rasul (menerima wahyu untuk diri sendiri, tidak wajib menyampaikan pada orang lain). Sayangnya setau saya tidak ada hadis yang shohih menggambarkan beliau. Wallahu 'alaam
HapusMaaf bos, anda pasti tahu, umat manusia saat ini sampai tiba hari kiamat adalah umatnya nabi muhammad... Bukan umat nabi sebelum nabi muhammad. Jadi nabi khidir (kalo benar ada/wallahu alam) sebenarnya gak punya otoritas buat mengatur dan mencampuri kehidupan umat nabi muhammad... Mungkin hanya sebatas say hello saja gak lebih, itupun hanya orang2 tertentu yg boleh/diizinkan berjumpa dengan nabi khidir.. Masuk akal bukan?
HapusIman ajjah gue... jika ada di AlQuran ya gue Iman 100%... kaga pake Akal & Logika gue buang kelaut....
BalasHapusTanks pencerahaannya.
Hada min Fadli Robby..!!!
Nabi musa aja banyak bertanya apa yg dilakukan nabi Khidir apalagi kita orang biasa
BalasHapusDaftar 313 orang nabi tercantum nama Khidir alaihissalam..mungkin kalau aku katakan Midas @ Maidas juga seorang nabi,koji bani akan mengkritikku? Seluruh ilmu di dunia ini,jika dimiliki 100%,hanya ibarat setitis air dari tujuh lautan. Aku tidak mencelamu bani koji,cuma berbagi pendapatku,bahawa benar Khidir alaihissalam itu nabi,yang boleh menyimpan ilmu dan wahyu untuk diri sendiri,tidak wajib menyampaikan.
BalasHapusMengenai sumber,carilah sendiri.
Permata itu terlalu berharga. Jika diberi sedikit,kau tidak akan menghargainya kerana tidak tahu nilainya,dan jika kujual,kau tidak mampu membelinya. Celupkanlah kepalamu ke dalam laut,jika kau bersabar,kau akan menemukan permatamu.
menakjubkan
BalasHapus