Jumat, 05 Maret 2010

Buah Kekalahan Perancis dari Spanyol

Kekalahan dari Spanyol membuat para pemain dan pelatih Prancis dicemooh suporternya sendiri di kandangnya sendiri. Kapten Thierry Henry semakin terbiasa menghadapi reaksi tak menyenangkan itu.

Prancis dalam dua tahun terakhir ini dinilai tidak menampilkan permainan yang baik dan konsisten. Jika bermain buruk dan tidak memuaskan, publik Prancis mudah untuk melampiaskannya dengan cara menyiuli pemain di lapangan, mencibirnya, sampai mengkritik lewat media massa.

Pasukan Raymond Domenech bahkan tidak lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 sebagai juara di grupnya di babak kualifikasi, melainkan lewat jalan playoff. Itupun mereka masih diiringi kontroversi karena gol penentu kemenangan melawan Republik Irlandia, yang dicetak oleh William Gallas, terlebih dulu handsball oleh Henry.

Dalam pertandingan ujicoba tadi malam, atau Kamis (4/3/2010) dinihari WIB, Les Bleus menyerah 0-2 dari Spanyol di Stade de France, St. Dennis. Tak heran jika siulan panjang dan cemoohan penonton kembali dialirkan buat para pemain.

"Cerita yang sama, seperti biasa. Ini bukan pertama kali aku menghadapi situasi seperti ini di Stade de France," tutur Henry kepada jurnalis yang dikutip Reuters.

"Saya memahami mereka yang ingin kami bermain bagus melawan Spanyol. Dan ketika Anda tidak bermain bagus, Anda pasti akan dicemooh. Aku tidak tahu apakah aku pantas mendapatkannya, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa."

Henry dinilai bermain buruk dan tak memberi banyak pengaruh pada permainan timnya. Boleh jadi karena itulah Domenech menariknya keluar di pertengahan babak pertama dan menggantikannya dengan Sydney Govou.

"Tentu saja, semua orang tahu Titi bermain lebih baik di masa lalu, dan itu menjadi masalah buat dia untuk bermain di pertandingan level tinggi seperti kali ini, sementara dia pun sedang tidak banyak bermain (di Barcelona)," demikian Domenech setengah membela pemain 32 tahun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar