Rabu, 31 Maret 2010

DOA KERAP MEMBAWA MA'UNAH

Dalam berbagai tuntunan kita akan selalu diingatkan akan pentingnya memiliki kemampuan fokus konsentrasi mendalam atau khusyu' dalam berdoa.
Karena, ketika kita berdoa dengan khusyu' maka doa itu akan lebih mungkin terkabul.

Lalu apa dan bagaimanakah sebenarnya khusyu' itu? Untuk menjawabnya kita perlu agak sedikit mundur kebelakang.

Tuntunan bijak serta falsafah hidup yang sejak dahulu berkembang di masyarakat secara turun-temurun maupun berbagai tuntunan agama kurang lebih selalu mengatakan bahwa :
Alam semesta beserta isinya berasal dari satu sumber energi abadi yang kekal dan menyeluruh. Sumber ini memiliki kekuatan, kecerdasan dan kesadaran yang takterbatas. Dengan sifat alamiahnya yang maha bijak, penuh kedamaian, kasih-sayang, kebahagiaan dan maha lengkap-sempurna.
Masih menurut berbagai tuntunan itu, manusia diciptakan oleh Sumber yang SATU itu pula. Dan memahami serta mengalami kembali hakekat per-SATU-an maupun ke-SATU-an sambil menikmati keaneka-ragaman adalah tujuan hakiki hidup kemanusiaan. Bhineka Tunggal Ika. Unity in Diversity. Wihdatul Wujud.

Lama sudah manusia mempertanyakan: " Jika kita adalah ciptaan yang paling sempurna berbahan-dasar yang berasal dari sumber yang maha dahsyat penuh kasih dan sayang, lalu mengapa hidup kita demikian banyak dipenuhi masalah? Mengapa kita tidak merasakan kedamaian dan kebahagian seperti hakekatnya sifat bahan-dasar kita.

Dan para guru serta manusia bijak pun menjelaskan kurang lebih demikian, "Engkau tidak bisa mengalami sifat alamiahmu disebabkan oleh pikiranmu sendiri. Pikiranmu menghalangimu untuk bisa merasakan dan menghayati sifat dirimu yang sejati."
Dan kini, kitapun tahu bahwa pikiran kita memang benar-benar mewarnai hidup kita seperti kacamata kita yang berwarna merah, hijau atau hitam memberi kita cahaya ilusi yang menipu. Ketika kita tumbuh besar otak kita sudah terprogram dengan segala sesuatu yang men"dua" seperti hal-hal yang "menyakitkan" dan perlu dihindari, serta segala hal yang "menyenangkan" untuk dicari dan dimiliki.
Otak kita selalu mem"filter" kenyataan yang terjadi dan memastikan bahwa hal itu sesuai dengan (warna kacamata) yang kita yakini. Tidak mengherankan jika kita tidak mampu melihat kedamaian, kemakmuran, cinta dan kasih sayang sebagaimana adanya.

Berbagai penjelasan "tua" pun mengungkapkan bahwa energi yang SATU (wihdatul wujud) itu menciptakan semua menjadi berpasangan atau DUA (dualisme). Pasangan-pasangan (dualisme) seperti lelaki dan perempuan, siang dan malam, panas dan dingin, benar dan salah karenanya adalah seperti satu sisi dari mata uang yang sama.

Dan dari tarik-menarik (tension) antara DUA hal itulah kehidupan di alam semesta tercipta.
Dualisme dan tarik-menarik itupun terefleksi pada otak kita yang terbelah dengan kedua-sisinya dalam dua struktur yang berlawanan. Perbedaan ini diperparah oleh kenyataan bahwa semua orang umumnya memiliki "ketidak-seimbangan" atau kondisi brain-lateralization pada dua-sisi otaknya. Karena otak kita mem-filter kenyataan secara terpisah (split-brain) maka kitapun cenderung melihat dunia secara men-DUA dan karenanya penuh dengan pertentangan (problema) ketimbang melihat dunia dalam ke-SATU-an yang utuh penuh dengan persamaan yang sejuk dan damai.

Oleh sebab itu, jika kita bisa membuat otak kita "belajar" untuk mau bekerja-sama antara kedua sisinya secara lebih koheren dan holistik, - jika kedua sisi-otak kita bisa diajarkan untuk menyeimbangkan diri, mau lebih berinteraksi satu sama lainnya dan berfungsi sebagai satu ke-SATU-an otak kiri dan kanan - maka kemungkinan besar kenyataan hidup yang kita alami memang akan berbeda.

Apakah? (tepatnya) terbuat dari apakah - doa itu?

Dalam hal ini dianjurkan Anda untuk melihat doa dari sisi yang lain. Yaitu doa sebagai kata-benda (noun) bukan sebagai kata-kerja (verb).

Ilmu fisika quantum memberikan penjelasan yang luar biasa dalam hal ini: semua unsur ciptaan di alam semesta baik yang tampak seperti tanah dan batu, maupun yang tidak tampak seperti suara dan angin pada intinya terbuat, tercipta, berasal dari unsur yang sama dengan berbagai sifat yang berbeda. Unsur itu pada dasarnya adalah "energi dan informasi".

Kuantum Fisika menambahkan, bahwa bentuk dasar dari semua unsur ciptaan yang tampak maupun tidak tampak adalah suatu "gelombang cahaya" (vibration atau wave).
Karenanya doa sebagai salah satu bentuk unsur ciptaan yang tidak tampak pada intinya juga merupakan gelombang atau vibration. Gelombang pikiran tentu saja. Pikiran sebagai kata benda. Karena itu semua pikiran anda, SEMUA pikiran yang anda miliki selama 24 jam, apakah itu positif atau negatif, esensinya merupakan doa anda.
Prayer = Thought
Doa = Pikiran

Doa yang dilakukan dalam keadaan Khusyu' adalah Doa yang efektif, maka dari itu doa yang khusyu' akan membuahkan hasil yang maksimal, misalnya, terkabulnya permohonan / doa kita, keperluan / kebutuhan sehari-hari kita tercukupi, berkat doa juga, kita terhindar dari malapetaka yang mungkin jika kita tidak berdoa pasti malapetaka tersebut akan menimpa kita (Qadha' Allah) dan masih banyak lagi hakekat manfaat daripada doa.

Sharing dari shohib facebook : Mbak Leni Jayanti
image : dinoyudha.wordpress.com

.

.

.

ARTIKEL TERKAIT ADA DIBAWAH SPONSOR (DIBAWAH INI).

Artikel Terkait