Minggu, 06 Juni 2010
Hipertensi, Black Area dan Solusinya
Penyebab sebagian besar hipertensi.
Tinggal di area perkotaan yang tinggi polusi udara, bisa memicu naiknya tekanan darah. Sumber polusi bisa berasal dari kendaraan bermotor, debu jalanan, ataupun polutan dari pembangkit listrik.
Para peneliti melakukan penelitian terhadap 5.000 orang mengenai terjadinya penyakit jantung. Analisis dilakukan dengan melihat dampak polusi udara pada tekanan darah antara tahun 2000 dan 2003.
"Polusi udara bukan cuma memicu kejadian serangan jantung dan stroke, tapi juga berpengaruh pada terjadinya proses penyakit itu," kata Dr Barbara Hoffman, ketua peneliti.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terjadinya ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah yang berujung pada penyakit jantung dan stroke. Dari berbagai studi sebelumnya telah diketahui bahwa peningkatan polusi udara akan meningkatkan tekanan darah, tetapi belum diketahui dampak jangka panjangnya.
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai pembunuh terselubung. Risikonya terletak pada kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan penyakit tersebut. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama terjadinya stroke, serangan jantung, gagal ginjal, demensia, dan mati muda.
Tidak ada obat untuk tekanan darah tinggi, tetapi kondisi ini bisa dicegah dan dirawat. Perubahan gaya hidup dan obat-obatan, bila perlu, dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan mempertahankannya pada tingkat yang aman.
Beraktivitaslah, untuk cegah hipertensi.
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga merupakan salah satu faktor utama terjadinya tekanan darah tinggi, terutama bila gaya hidup pasif itu dimulai sejak usia muda.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai the silent disease karena tidak memiliki gejala tertentu. Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan mati muda.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Hypertension diketahui sepertiga dari kasus hipertensi bisa dicegah dengan meningkatkan aktivitas fisik. Penelitian itu dilakukan terhadap 4.618 pria dan wanita berusia 18-30 tahun yang menjalani riset jangka panjang mengenai penyakit kardiovaskular.
"Mereka yang secara fisik kurang aktif, baik berdasarkan jawaban wawancara maupun hasil tes treadmill, ternyata yang paling berisiko menderita hipertensi 20 tahun kemudian," kata ketua peneliti, Mercedes Carnethon, dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat.
Olahraga secara teratur merupakan salah satu cara untuk menjaga tekanan darah berada dalam kadar yang normal. Para ahli merekomendasikan minimal 30 menit aktivitas fisik berskala menengah. Bila sejak muda hal ini sudah menjadi gaya hidup, sampai tua pun biasanya akan tetap aktif.
Kegiatan fisik penting untuk mengendalikan tekanan darah tinggi sebab membuat jantung lebih kuat. Jantung mampu memompa lebih banyak darah dengan lebih sedikit usaha. Makin ringan kerja jantung untuk memompa darah, makin sedikit tekanan terhadap arteri.
Sumber : kaskus.us
Tinggal di area perkotaan yang tinggi polusi udara, bisa memicu naiknya tekanan darah. Sumber polusi bisa berasal dari kendaraan bermotor, debu jalanan, ataupun polutan dari pembangkit listrik.
Para peneliti melakukan penelitian terhadap 5.000 orang mengenai terjadinya penyakit jantung. Analisis dilakukan dengan melihat dampak polusi udara pada tekanan darah antara tahun 2000 dan 2003.
"Polusi udara bukan cuma memicu kejadian serangan jantung dan stroke, tapi juga berpengaruh pada terjadinya proses penyakit itu," kata Dr Barbara Hoffman, ketua peneliti.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terjadinya ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah yang berujung pada penyakit jantung dan stroke. Dari berbagai studi sebelumnya telah diketahui bahwa peningkatan polusi udara akan meningkatkan tekanan darah, tetapi belum diketahui dampak jangka panjangnya.
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai pembunuh terselubung. Risikonya terletak pada kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan penyakit tersebut. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama terjadinya stroke, serangan jantung, gagal ginjal, demensia, dan mati muda.
Tidak ada obat untuk tekanan darah tinggi, tetapi kondisi ini bisa dicegah dan dirawat. Perubahan gaya hidup dan obat-obatan, bila perlu, dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan mempertahankannya pada tingkat yang aman.
Beraktivitaslah, untuk cegah hipertensi.
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga merupakan salah satu faktor utama terjadinya tekanan darah tinggi, terutama bila gaya hidup pasif itu dimulai sejak usia muda.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai the silent disease karena tidak memiliki gejala tertentu. Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan mati muda.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Hypertension diketahui sepertiga dari kasus hipertensi bisa dicegah dengan meningkatkan aktivitas fisik. Penelitian itu dilakukan terhadap 4.618 pria dan wanita berusia 18-30 tahun yang menjalani riset jangka panjang mengenai penyakit kardiovaskular.
"Mereka yang secara fisik kurang aktif, baik berdasarkan jawaban wawancara maupun hasil tes treadmill, ternyata yang paling berisiko menderita hipertensi 20 tahun kemudian," kata ketua peneliti, Mercedes Carnethon, dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat.
Olahraga secara teratur merupakan salah satu cara untuk menjaga tekanan darah berada dalam kadar yang normal. Para ahli merekomendasikan minimal 30 menit aktivitas fisik berskala menengah. Bila sejak muda hal ini sudah menjadi gaya hidup, sampai tua pun biasanya akan tetap aktif.
Kegiatan fisik penting untuk mengendalikan tekanan darah tinggi sebab membuat jantung lebih kuat. Jantung mampu memompa lebih banyak darah dengan lebih sedikit usaha. Makin ringan kerja jantung untuk memompa darah, makin sedikit tekanan terhadap arteri.
Sumber : kaskus.us
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar