Kamis, 25 Juni 2009

FADHILAH BULAN RAJAB


Kata Rajab diambil dari bentuk masdar at-tarjiib yang berarti at-ta'zhiim (keagungan atau kemuliaan). Rajab dikatakan pula dengan Al-Ashab (pencurahan), karena pada bulan itu Rahmat Allah dicurahkan kepada orang-orang yang bertobat dan meluaplah sinar-sinar diterimanya amal atas orang-orang yang beramal. Disebut juga dengan Al-Asham (yang tuli), karena dalam bulan itu tidak didengar suara peperangan.

Dikatakan bahwa Rajab adalah sebuah nama sungai yang airnya lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu dan lebih dingin daripada es.

Tidak akan meminumnya kecuali orang yang berpuasa di bulan Rajab. Nabi saw bersabda : "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku." Ahli isyarat berkata : "Lafal Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu ra', jim dan ba'. Ra' berarti rahmatullah (rahmat Allah), jim berarti jurmul 'abdi wa jinayatuhu (dosa dan pelanggaran hamba), sedangkan huruf ba' berarti birrullah (kebaikan Allah). Sepertinya Allah swt berfirman : "Aku menjadikan dosa hamba-Ku diantara rahmat dan kebaikan-Ku."

Abu Hurairah ra. berkata, sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa pada hari keduapuluh tujuh dalam bulan Rajab, maka dia akan dicatat sebagaimana puasa enampuluh bulan." Rajab adalah hari pertama kali Jibril turun kepada Nabi Muhammad saw membawa Risalah dan dibulan Rajab pula Nabi Muhammad saw diisyara'kan. Nabi Muhammad saw bersabda : "Perhatikan, sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah Al-Asham. Barangsiapa yang berpuasa sehari dalam bulan Rajab dengan penuh keimanan dan mencari ridha Allah, maka wajib baginya mendapat keridhaan Allah yang besar."

Dikatakan, sesungguhnya Allah menghiasi semua bulan (12 bulan) dengan empat bulan. Allah swt berfirman yang artinya : "Diantaranya empat bulan haram." (QS.At-Taubah :36).

Bulan-bulan yang mulia itu yang tiga berturut-turut, sedangkan yang satu terpisah, yaitu bulan Rajab. Diceritakan, sesungguhnya ada seorang perempuan di Baitul Maqdis. Setiap bulan Rajab dia membaca "Qul huwallaahu Ahad" sebanyak dua belas ribu kali. Dia memakai kain bulu (wool) pada bulan Rajab. Dia sakit dan berwasiat pada anak laki-lakinya, supaya pakaian wool yang dipakai itu dikubur bersamanya.

Ketika perempuan itu mati, dia dibungkus dengan kain yang mahal. Lalu anak tersebut bermimpi melihat Ibunya itu berkata : "Aku tidak senang terhadap kamu, karena kamu tidak mengerjakan wasiatku." Anak itu pun terbangun dari mimpinya dalam keadaan terkejut dan mengambil bulu woolnya untuk dikubur bersama ibunya. Maka segera ia menggali kuburan ibunya, tetapi dia tidak menemukan ibunya dalam kubur. Dia bingung lalu mendengar sebuah panggilan Rabbani : "Tidakkah kamu mengetahui, sesungguhnya orang yang berbhakti kepada Kami dalam bulan Rajab, dia tidak akan Kami biarkan sendirian?"

Diriwayatkan : "Apabila datang sepertiga malam dari Jum'at pertama di bulan Rajab, tidaklah menetap seorang malaikat pun kecuali dia akan memintakan ampun untuk orang-orang yang berpuasa di bulan Rajab.
Anas ra berkata, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa tiga hari dari bulan haram (Rajab), maka akan dicatat baginya pahala ibadahnya selama sembilan ratus tahun."
Anas ra berkata : "Aku mempuasakan kedua telingaku kalau sekiranya aku tidak mendengarnya dari Rasulullah saw.

Asyhurul Hurum (Bulan-bulan yang mulia) itu ada empat bulan, malaikat-malaikat pilihan ada empat, seutama-utama kitab-kitab yang diturunkan ada empat, anggota wudhu ada empat, tasbih yang paling utama ada empat kalimat (Subhaanallaah wal Hamdulillaah wa laa ilaaha Illallaahu wallaahu Akbar), dasar hitungan juga ada empat (satuan, puluhan, ratusan dan ribuan), waktu-waktu ini juga ada empat (musim semi, panas, rontok dan musim dingin), tabiat ada empat (panas, dingin, kering dan basah), unsur pokok yang dominan dalam badan ada empat pula (empedu, limpa, darah dan lendir), Khulafaur Rasyidin juga ada empat (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib).

Ad-Dailami meriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa Aisyah berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : 'Allah swt benar-benar melimpahkan kebaikan dalam empat malam, yaitu malam hari Raya Adha, malam hari Raya Fitri, malam Nisfu Sya'ban dan malam pertama bulan Rajab."
Ad-Dailami juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Abi Ummamah dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda : "Lima malam, padanya doa tidak akan ditolak, yaitu malam pertama dari bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jum'at dan dua malam dari dua hari Raya yaitu Idhul Adha dan Idhul Fitri."

dari Kitab Mukasyafatul Qulub

.

.

.

ARTIKEL TERKAIT ADA DIBAWAH SPONSOR (DIBAWAH INI).

Artikel Terkait