Senin, 20 Juli 2009

Isra' Mi'raj Serta Peristiwa-Peristiwa Ganjil

Peristiwa-peristiwa lain selama Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, dimana peristiwa-peristiwa tersebut Nabi selalu bertanya kepada Malaikat Jibril, apakah maksudnya ini wahai Jibril? Siapakah gerangan mereka itu wahai Jibril? Yang kemudian dijawab oleh malaikat Jibril apa maksud dan tujuan daripada peristiwa-peristiwa yang disaksikan oleh Rasulullah saw.
Diantara peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut :
1. Adanya sekelompok kaum yang menanam benih pada suatu hari, kemudian tumbuh subur dan diketamnya buahnya pada hari itu juga. Dan setiap habis diketam langsung berbuah kembali, lalu diketamnya lagi. Begitulah keadaannya berulang-ulang tanpa henti.
Itulah mereka para mujadid yang berjuang membela dan menegakkan agama Allah, kebaikan mereka dilipat gandakan sampai tujuh ratus kali lipat.

2. Ada pula kaum yang kepalanya dipukul sendiri dengan batu hingga kepalanya pecah, dan tiap-tiap selesai kepalanya dipecah kemudian kepalanya terkatup kembali, lalu dipukul lagi dengan batu hingga pecah lagi dan terkatup kembali. Kejadiannya terjadi terus-menerus dan berulang-ulang.
Itulah mereka yang otaknya merasa keberatan untuk menunaikan shalat fardhu.
3. Ada juga kaum yang hanya ada secawat kain untuk menutup alat kemaluan / pengeluarannya yang depan dan secawat kain untuk menutup alat pengeluarannya yang belakang. Mereka saling berkeliaran seperti unta dan kambing yang sedang digembalakan. Yang mereka makan adalah tanaman berduri serta pahit rasanya, serta bara api neraka jahannam dan batu-batunya yang panas.
Itulah mereka yang tidak mengeluarkan zakat hartanya.
4. Kemudian ada pula kaum yang dimukanya tersedia daging yang masak dan nyaman yang terletak di dalam periuk, dan ada pula daging yang mentah lagi busuk dalam periuk yang lain. Tetapi mereka justru makan daging yang mentah lagi busuk dan meninggalkan daging masak yang baik lagi nyaman itu.
Kata Jibril, “Itulah laki-laki dari ummatmu yang mempunyai isteri yang halal lagi baik-baik, tetapi masih juga mendatangi wanita tuna susila. Ia pun bermalam dengan wanita itu sampai pagi. Demikian pula wanita yang meninggalkan suaminya yang halal dan baik, lalu mendatangi lelaki hidung belang. Ia pun bermalam dengan lelaki itu sampai pagi”.
5. Kemudian Nabi saw meneruskan perjalanan hingga sampai pada sebatang kayu yang melintang ditengah jalan. Tidak sehelai kain atau suatu benda apa pun yang melaluinya, melainkan pasti tersobek karenanya. Maka bertanyalah beliau, “Apakah gerangan ini wahai Jibril?”, Jibril menjawab, “Ini adalah perumpamaan sekelompok dari ummatmu yang suka duduk-duduk dijalan lalu mengadakan gangguan bagi siapa saja yang melintas disitu”.
6. Kemudian dijumpai juga seorang lelaki yang mengumpulkan seberkas kayu dan ia sudah tidak kuat untuk mengangkat kayu-kayu tersebut, tetapi masih juga menambah tumpukan kayunya.
“Ini adalah seseorang dari ummatmu yang menanggung amanat dari manusia yang mana ia sudah tidak mampu menunaikannya, tetapi ia masih juga menanggung-nanggungnya”.
7. Ada pula kaum yang digunting lidah dan bibirnya dengan gunting dari besi. Tiap-tiap selesai digunting, tumbuh lagi lidah dan bibirnya. Begitulah dilakukan / terjadi secara berulang-ulang dan terus-menerus.
Itulah tukang-tukang pidato penyebar fitnah dan propaganda.
8. Kemudian beliau datang ke suatu lobang yang kecil dan dari dalamnya keluar seekor lembu yang sangat besar. Lembu itu ingin kembali masuk ke lobang tempat ia keluar tadi, tetapi tidak memasukinya lagi. Nabi bertanya. “Apakah ini wahai Jibril?”, Jibril menjawab, “Ini adalah perumpamaan dari ummatmu yang mengucapkan perkataan yang muluk-muluk, kemudian ia menyesal atas pembicaraannya itu, tetapi ia tidak dapat lagi menariknya”.
9. Dan dilihat pula suatu kaum yang perutnya buncit-buncit sebesar rumah, setiap hendak bangun mereka tersungkur jatuh, begitulah seterusnya.
Itu adalah orang-orang yang suka makan riba, mereka tidak berdiri melainkan seperti berdirinya orang gila yang kesetanan.
10. Ada juga Nabi saw melihat beberapa kaum yang mulutnya seperti moncong unta. Mulutnya ternganga lebar lalu dimasuki bulatan-bulatan api, kemudian api tersebut keluar lagi dari duburnya.
Itulah mereka adalah orang-orang yang makan harta anak-anak yatim secara aniaya. Sebenarnya mereka itu memasukkan api ke dalam mulutnya, dan kelak akan masuk ke dalam neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar