Kamis, 11 Maret 2010

Pebola Fenomenal Yang Pantas Ke Layar Lebar

Tidak banyak otobiografi pesepakbola yang pernah diangkat ke layar lebar, mungkin Brian Clough adalah pengecualian karena telah dibuatkan film yang berjudul The Damned United.

Hampir setiap pesepakbola baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif bermain memiliki otobiografi sendiri. Tetapi sangat jarang dari otobiografi tersebut dibuatkan sebuah film.

Berikut ini adalah beberapa legenda pesepakbola yang mungkin menarik untuk diangkat ceritanya ke sinema, karena memiliki prestasi serta sisi kontroversi yang pernah menyertai dalam perjalanan karirnya sehingga ada unsur drama.


Johan Cruyff

Maestro asal Belanda ini sangat pantas diangkat ke layar lebar, tercatat ada beberapa judul otobiografi tentang dirinya yaitu : Ajax, Barcelona, Cruyff ; Brilliant Orange : The Neurotic of Dutch Football ; Johan Cruyff superstar, dsb

Salah satu pelaku pola Total Football di era 70an, yang membawa kejayaan Ajax Amsterdam dan Belanda hingga kisah kontroversi dimana dirinya lebih memilih Barcelona dibanding Real Madrid sebagai pelabuhan berikutnya.



Zinedine Zidane

Pesepakbola terbaik di era 90 hingga millennium ini memang sudah memiliki satu film documenter yang berjudul “A 21st Century Portrait”.

Tetapi itu belum cukup menggambarkan keseluruhan perjalanan pemain terbaik dunia tahun 1998, 2000 dan 2003. Terlebih kontroversi mengenai penandukan dirinya kepada Materazzi di final Piala Dunia 2006.


Eric Cantona

Tahun 2009 lalu, Sixteen Studio Films mengeluarkan film berjudul “Looking For Eric”. Tetapi film itu tidak menggambarkan karir sang pemain yang fenomenal namun kontroversial tersebut.

Mungkin fans sepakbola masih ingat dengan kejadian tendangan ala kungfu kepada Matthew Simmons, fans Crystal Palace di tahun 1995, yang membuat pemain yang mendapat julukan “The King” dari fans United ini dihukum larangan tampil selama 7 bulan.

Ya itu adalah salah satu sisi kontroversialnya.



Paul Gascoigne

Pemain yang mendapat julukan “Si Badut” ini sangat fenomenal di lapangan hijau. Salah satu pemain Inggris yang pernah bermain di Serie A bersama Lazio.

Otobiografinya yang berjudul : My Journey to Hell and Back menceritakan tentang ketergantungan Gazza (julukan Gascoigne) terhadap alkohol.

Pemberitaan mengenai dirinya pasca pensiun lebih banyak diwarnai kehidupan rumah tangga, masalah hukum serta rehabilitasi.



Roberto Baggio

Otobiografinya yang berjudul “A gate in the sky” rasanya pantas diangkat ke layar lebar. Pemain yang pernah mencetak gol dalam tiga kali Piala Dunia ini menceritakan tentang semuanya mulai kepindahannya dari Fiorentina ke Juventus yang membuat fans La Viola (julukan klub) meradang dan membuat kerusuhan sebagai bentuk protes.

Selain itu, rambutnya yang berkuncir kuda hingga alasan dirinya memeluk agama Budha dijelaskan dalam otobiografinya tersebut.


Ronaldo (Brazil)

Dari pemain terbaik dunia tahun 1996 dan 1997 hingga menjadi pesakitan di Final Piala Dunia 1998. Prestasi hingga kontroversi selalu menyertai perjalanan karirnya.

Hingga kini, fans sepakbola masih menunggu misteri yang melingkupi ketika dirinya terkena penyakit aneh di final Piala Dunia 1998, serta alasan bermain di dua klub rival di Italia (Inter dan AC Milan) serta Spanyol (Barcelona dan Real Madrid).


David Joseph Beckham

Mencetak gol fenomenal dari tengah lapangan ke gawang Neil Sullivan (kiper Wimbledon) di tahun 1996, menikahi anggota Spice Girls (Victoria), menjadi musuh publik seantero Inggris pasca Piala Dunia 98 hingga kasus sepatu terbang di ruang ganti di musim 02/03.

Ya David Beckham adalah salah satu pesepakbola yang paling ditunggu-tunggu kisahnya diangkat ke layar lebar, setelah sebelumnya publik sudah melihat film “Bend it like Beckham”.

Diego Armando Maradona

Jika ditanya, siapa pesepakbola terkontroversi abad ini, mungkin fans sepakbola mayoritas menjawab Diego Armando Maradona.

Kisah kontroversinya dimulai dengan gol tangan Tuhan (pernah dibuatkan film dengan judul "The Hand of God") ke gawang Peter Shilton (kiper Inggris) yang dibalas dengan gol brilian dari tengah lapangan pada Piala Dunia 1986 hingga kedekatannya dengan dunia hitam atau narkoba yang membuat karirnya hancur.

Tetapi asosiasi sepakbola Argentina (AFA) masih mempercayai dirinya untuk memimpin pasukan Tango di Piala Dunia 2010.


Piala Dunia 1934

Bukan cerita mengenai pesepakbola di tahun tersebut, tetapi mengenai Benito Mussolino. Penguasa yang terkenal dengan faham Fasisme yang melakukan propaganda kepada dunia luar melalui sepakbola dengan menyelenggarakan Piala Dunia di negaranya.

Selain itu ada isu yang berkembang kalau Mussolino mengancam pemain Azzuri jika sampai gagal menjadi juara akan dihukum.

Dan hasilnya Italia meraih sukses ganda sebagai penyelenggara dan juga peserta.


Jules Rimet

Hanya sedikit informasi yang kita dapatkan dari Wikipedia mengenai mantan Presiden asosiasi sepakbola Prancis (FFF) tahun 1919 - 1946 serta Presiden FIFA di tahun 1921 – 1954.

Rimes juga yang mencetuskan ide untuk diadakannya Piala Dunia, sehingga namanya diabadikan sebagai trofi Piala Dunia. Baru ketika trofi tersebut hilang di Brazil tahun 1970, FIFA menggantinya dengan piala yang baru di tahun 1974.

Sumber : Astaga.Com

1 komentar: