Jumat, 05 Maret 2010

Warning bagi Para Istri ?

Mengapa Pria Beristri Lebih Menarik ?

"Tua-tua keladi.. Makin tua makin jadi.." Pernahkah Anda mendengar istilah ini? Yap! Istilah ini seringkali ditujukan kepada kaum pria dan di masa kini, pemandangan kaum pria yang telah beristri tengah menggandeng wanita muda memang bukan lagi pemandangan yang ganjil. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa hal tersebut dapat terjadi? Dan bagaimana cara mengantisipasi agar pesona kaum pria yang telah beristri dapat Anda hindari?

1. Pria beristri lebih pandai mengelola emosi Tak bisa diingkari, pria beristri tentu saja dari segi usia lebih tua dibanding mereka. Karena sudah beristri, mereka tentu sudah terbiasa menghadapi kecerewetan istri. Dengan demikian, mereka sudah lebih berpengalaman mengelola emosi dan sudah pandai mengarahkan pembicaraan untuk mendapatkan simpati.

Sosok pria seperti ini tentu saja berbeda dengan para bujangan yang rata-rata masih emosional, hingga ada saja yang bisa menimbulkan pertengkaran. Pria bujangan umumnya tidak sabar menghadapi kerewelan wanita. Ego mereka rata-rata masih tinggi dan merasa gengsi jika harus mengalah pada wanita.

Antisipasi yang bisa Anda lakukan :
Ciptakanlah situasi yang bisa dirasakan suami sebagai kejutan, sebagaimana halnya dulu di awal-awal perkawinan. Suasana kebersamaan yang datar-datar saja, aktivitas seksual yang biasa-biasa saja, jelas tidak akan menumbuhkan sensasi pada suami. Sementara, para wanita lajang yang mendekatinya, umumnya menawarkan berbagai kejutan yang membuatnya bangkit, membuatnya merasa muda kembali.

2. Karena pria beristri lebih dewasa, mereka juga lebih sabar

Pria beristri di mata para wanita lajang nampak sebagai sosok dewasa. Kemampuannya mempertimbangkan sesuatu, pengalamannya menghadapi berbagai masalah, membuatnya ibarat kunci inggris: selalu punya solusi. Baginya, tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Ada saja jalan keluar yang ditawarkannya pada wanita lajang tersebut. Keberadaan pria seperti ini tentu saja menimbulkan rasa kagum karena mampu memahami serta mencarikan solusi atas berbagai masalah yang mereka hadapi.

Pria bujangan relatif sulit menandingi hal ini. Karena pengalamannya relatif terbatas hingga tak mudah bagi mereka memahami masalah yang dihadapi wanita. Solusi yang coba mereka berikan pun umumnya dangkal, mengingat terbatasnya pengalaman mereka menyelesaikan masalah-masalah kehidupan.

Antisipasi yang bisa Anda lakukan :
Mau tak mau, pengetahuan Anda memang harus ditingkatkan. Baik dengan membaca buku maupun mengikuti berbagai seminar. Ini penting untuk mengikuti perkembangan pemikiran sang suami. Kalau tidak, maka lama-lama pembicaraan menjadi tidak nyambung. Hal ini otomatis akan menimbulkan jarak, yang pada akhirnya komunikasi suami-istri menjadi buruk. Sementara, para wanita lajang yang mendekatinya punya pengetahuan yang up to date, hingga mereka tampil sebagai sosok yang jauh lebih "berisi".

3. Karena pria beristri pandai mengendalikan hasrat seksual

Pria beristri tentu saja sudah biasa menyalurkan hasrat seksualnya. Mereka tahu, kalau terlalu menggebu-gebu, maka hasilnya tidak maksimal, tidak memuaskan kedua pihak. Mereka paham bagaimana menikmati sebuah permainan. Pendekatannya yang halus, tidak memaksakan kehendak, membuat wanita lajang merasa sangat dihormati. Justru, kesabaran pria beristri ini membuat wanita lajang lebih cepat jatuh ke dalam pelukan sang pria.

Dalam hasrat seksual, pria bujangan langsung tancap gas dan sama sekali tak bisa menutupi keinginannya untuk melampiaskan nafsunya. Hal ini justru membuat wanita lajang cemas dan takut. Wanita lajang merasa hanya dijadikan objek, hanya dimanfaatkan, hingga mengurangi rasa simpatinya pada pria bujangan.

Antisipasi yang bisa Anda lakukan :
Manfaatkanlah hari libur untuk meningkatkan kebersamaan. Jangan biarkan diri Anda tenggelam oleh kesibukan mengurus rumah dan hal-hal teknis lainnya. Siapkan diri Anda untuk bersama-sama dengan suami melakukan berbagai eksplorasi yang bisa menyalakan kembali api cinta. Strategi ini bisa menyelamatkan kehidupan rumah tangga Anda agar tidak tergelincir ke dalam kebosanan.

4. Karena mereka piawai kendalikan emosi

Pria beristri tentu saja sudah lebih taktis menghadapi wanita lajang. Mereka cenderung bersikap hati-hati dan tak mudah terpancing oleh hal-hal yang sifatnya emosional. Jadi, meskipun ia tertarik dengan wanita lajang tersebut, ia tetap bersikap kritis dan tak membiarkan dirinya larut dalam emosi. Sikap semacam ini justru membuat wanita lajang makin penasaran untuk mendekatinya.

Pria bujangan umumnya lebih mudah dikuasai emosi hingga seringkali tampil sebagai sosok yang tidak mampu mengendalikan diri. Ia mudah terbawa arus dan malah tanpa sadar larut dalam emosi wanita. Hal ini menimbulkan pertanyaan pada wanita lajang, "Apakah ia mampu mengemong saya? Apakah ia cukup tegar untuk jadi pegangan saya?"

Antisipasi yang bisa Anda lakukan :
Suami membutuhkan kepercayaan. Ia akan lebih tenang menjalani kehidupannya jika Anda menunjukkan kepercayaan padanya. Sebaliknya, jika Anda selalu ragu atau selalu curiga padanya, maka ia pun menjadi resah. Coba Anda bayangkan, bagaimana rasanya hidup dengan orang yang selalu mencurigai Anda? Pasti tidak nyaman, kan? Menunjukkan rasa cemas kehilangan, khawatir terjadi apa-apa dengan suami di luar rumah, itu hal yang wajar dan suami perlu tahu perasaan Anda.

5. Karena dompet mereka lebih tebal

Pria beristri yang jadi incaran wanita lajang tentu saja relatif sudah mapan dan secara finansial cukup kuat. Mereka ini independen dalam hal pengalokasian uang. Yang lebih seru lagi, selain memiliki pendapatan tetap dari pekerjaannya, mereka juga punya sejumlah pekerjaan sampingan yang jumlah penghasilannya lumayan. Wanita lajang tentu saja makin nempel dengan pria beristri seperti ini karena tak pernah ada kendala soal uang. Yang sering jadi masalah adalah soal waktu karena tingkat kesibukan mereka umumnya tinggi.

Pria bujangan tentu saja juga banyak yang kuat secara finansial, tapi sebagian besar sumbernya masih dari orangtua. Kalaupun mereka sudah memiliki penghasilan sendiri, kerelaannya untuk berbagi dengan wanita lajang tidak seroyal pria beristri. Maklum, mereka sendiri butuh dana banyak untuk penampilan dan biaya fasilitas pendukung lainnya.

Antisipasi yang bisa Anda lakukan :
Kata orang, suami kalau sudah punya jabatan bagus dan punya penghasilan lebih, matanya jelalatan. Bukannya tidak sayang lagi sama istri tapi ada hasrat yang tidak terakomodir di rumah dan butuh penyaluran di luar rumah. Maka, Anda tak boleh lengah sedikit pun. Sediakan waktu yang lebih dari cukup untuk bersama-sama dengan suami agar seluruh hasratnya hanya disalurkan di rumah. Hindari membuat aturan atau melarang ini dan melarang itu karena justru hal tersebut membuatnya makin terpicu menyalurkan hasrat di luar rumah. Kuncinya, sediakan waktu yang berkualitas untuk senantiasa mendampinginya.

Sumber : astaga.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar