Minggu, 20 Juni 2010
Grup F, Paraguay 'Diatas Angin', Italia 'Terseok-Seok'
Paraguay sudah 'diatas angin' untuk lolos dari fase Grup.
Paraguay terlalu kuat untuk Slovakia. Terbukti di Free State Stadium, Mangaung/Bloemfontein dalam 2 babak pertandingan lanjutan di Grup F, Paraguay selalu mendominasi pertandingan. Ball Possession mencapai 60 % berada di kaki para pemain Paraguay yang dengan mudah menguasai lapangan tengah dan depan dibandingkan dengan Slovakia yang hanya sekali-kali mampu menyerang dengan counter attack.
Setelah bermain imbang melawan Italia dengan skor 1-1 di Capetown 14 Juni lalu, Paraguay akhirnya memuncaki klasemen Grup F dengan torehan 4 poin. Sudah semakin mudah laju Paraguay untuk lolos dari fase grup yang pada pertandingan terakhir akan bertemu dengan Selandia Baru 24 Juni mendatang, yang notabene adalah tim penggembira, meski pada pertandingan lainnya, Selandia Baru mampu menahan imbang Slovakia dengan skor 1-1.
Perjalanan Paraguay selama di partai penyisihan grup F terbilang cukup mengejutkan. Setiap pecinta sepakbola tidak mengira bahwa Paraguay pada pertandingan pertama mampu menahan imbang Juara Dunia 2006, Italia. Yang selanjutnya menjadikan langkah Paraguay menjadi lebih mulus dengan mengalahkan Slovakia dengan skor 2-0 melalui gol Enrique Vera dimenit ke-27 dan Cristian Riveros di menit ke-86.
Mulai awal pertandingan dimulai, Enrique Vera memang selalu merepotkan barisan pertahanan Slovakia yang dikomandoi oleh Martin Skrtel. Vera dalam memborbardir pertahanan Slovakia tidak sendirian, dia didukung oleh Victor Caceres, Santa Cruz sebagai striker jangkung, meski Cruz sendiri tidak mencetak gol dalam pertandingan tersebut, juga ada Lucas Barrios yang sesekali menembakkan bola ke gawang Slovakia.
Pada babak ke-2 Paraguay terlihat mulai mengendurkan permainan, terbukti pada statistik, Paraguay hanya mampu menguasai bola 49 %, dibandingkan dengan Slovakia 51%, namun meski irama permainan terlihat menurun, Paraguay tetap mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 di menit ke-86 melalui gol Cristian Riveros.
Italia 'terseok-seok', ditahan imbang Selandia Baru 1-1.
Italia sebenarnya berada di grup yang ringan, dalam grup F yang beranggotakan Paraguay, Selandia Baru dan Slovakia. Bursa taruhan juga memprediksikan bahwa Italia akan lolos dengan mudah dan hanya akan menemui batu sandungan Paraguay yang dianggap tim kuat di Benua Amerika Latin. Namun ternyata, realita membuktikan lain, Italia dengan susah payah meladeni perlawanan Selandia Baru yang notabene berperingkat 78 FIFA, bandingkan saja dengan Italia yang menyandang sebagai Juara bertahan Piala Dunia, berada di peringkat 5 FIFA.
Selandia Baru sangat bahagia mampu menahan imbang Italia di stadion Mbombela Nelspruit, meski setelah Gol Smeltz di menit ke-7-yang memanfaatkan kelemahan antisipasi bola dari Cannavaro, berkat tendangan bebas pemain lain dari Selandia Baru-Italia menggempur habis-habisan pertahanan Selandia Baru yang dijaga kiper Paston. Keberuntungan akhirnya menghinggapi kubu Italia, pada menit ke-29 diawali dengan pelanggaran bek Selandia Baru, Smith, di dalam kotak penalti terhadap de Rossi, Italia mendapatkan hadiah tendangan penalti yang dengan mulus dieksekusi oleh Iaquinta, skor pun berubah menjadi 1-1.
Pada babak kedua pun Italia tidak mengendurkan dominasi serangannya, tercatat dalam statistik, 23 shots on goal, dengan 7 shots on target, mampu dilesakkan oleh para pemain depan dan tengah Italia dengan salah satunya dari tendangan keras Montolivo dari jarak 28 meter di menit ke-69.
Sangat berbeda dengan Selandia Baru yang hanya mampu menciptakan shots on goal sebanyak 3 kali dan hanya 1 kali shots on target yang akhirnya membuahkan gol di menit ke-7.
Pemain Italia sekaliber Iaquinta, Montolivo, Di Natale, de Rossi (Man of the Match), yang didukung oleh pergerakan pemain belakang Zambrotta, Criscito dan Chiellini tidak mampu lagi menciptakan gol tambahan meski sebenarnya permainan Italia terlihat menurun dibandingkan pada saat melawan Paraguay, namun dengan dominasi serangan, terutama pada babak kedua, Italia sebenarnya mampu menciptakan gol lagi, namun para pemain belakang Selandia Baru, yang dibantu 'turun' oleh para pemain tengah dan depannya, perjuangan Italia dalam mencetak gol tambahan menjadi sia-sia.
Melihat dari hasil pertandingan kedua Italia di Fase Grup F Piala Dunia 2010 ini, Italia bukan lagi tim yang perlu ditakuti lawan, karena Italia keteteran melawan permainan anak-anak Selandia Baru. Para pemain Selandia Baru lebih taktis dalam memainkan si kulit bundar dari kaki ke kaki. Terlihat sering terjadi miss communication antar beberapa pemain Italia dalam melakukan passing, yang akhirnya kinerja serangan Italia sering tercolong oleh kesigapan para pemain Selandia Baru.
Dari hasil pertandingan kedua di Grup F ini, Italia harus berjuang keras untuk bisa lolos dari fase grup dengan 'harga mati' Italia harus bisa memenangkan pertandingan terakhir melawan Slovakia, sedangkan Selandia Baru akan dipertemukan dengan Paraguay yang kemungkinan besar bisa menjadikan jalan mulus bagi Paraguay untuk lolos dari Grup F sebagai juara grup. Saat ini Italia dan Selandia Baru sama-sama mengumpulkan Poin 2 yang sama-sama memiliki kans lolos dari fase grup, diatasnya ada Paraguay dengan poin 4 dan didasar klasemen Grup F ada Slovakia dengan poin 1.
Sumber image : fifa.com
Paraguay terlalu kuat untuk Slovakia. Terbukti di Free State Stadium, Mangaung/Bloemfontein dalam 2 babak pertandingan lanjutan di Grup F, Paraguay selalu mendominasi pertandingan. Ball Possession mencapai 60 % berada di kaki para pemain Paraguay yang dengan mudah menguasai lapangan tengah dan depan dibandingkan dengan Slovakia yang hanya sekali-kali mampu menyerang dengan counter attack.
Setelah bermain imbang melawan Italia dengan skor 1-1 di Capetown 14 Juni lalu, Paraguay akhirnya memuncaki klasemen Grup F dengan torehan 4 poin. Sudah semakin mudah laju Paraguay untuk lolos dari fase grup yang pada pertandingan terakhir akan bertemu dengan Selandia Baru 24 Juni mendatang, yang notabene adalah tim penggembira, meski pada pertandingan lainnya, Selandia Baru mampu menahan imbang Slovakia dengan skor 1-1.
Perjalanan Paraguay selama di partai penyisihan grup F terbilang cukup mengejutkan. Setiap pecinta sepakbola tidak mengira bahwa Paraguay pada pertandingan pertama mampu menahan imbang Juara Dunia 2006, Italia. Yang selanjutnya menjadikan langkah Paraguay menjadi lebih mulus dengan mengalahkan Slovakia dengan skor 2-0 melalui gol Enrique Vera dimenit ke-27 dan Cristian Riveros di menit ke-86.
Mulai awal pertandingan dimulai, Enrique Vera memang selalu merepotkan barisan pertahanan Slovakia yang dikomandoi oleh Martin Skrtel. Vera dalam memborbardir pertahanan Slovakia tidak sendirian, dia didukung oleh Victor Caceres, Santa Cruz sebagai striker jangkung, meski Cruz sendiri tidak mencetak gol dalam pertandingan tersebut, juga ada Lucas Barrios yang sesekali menembakkan bola ke gawang Slovakia.
Pada babak ke-2 Paraguay terlihat mulai mengendurkan permainan, terbukti pada statistik, Paraguay hanya mampu menguasai bola 49 %, dibandingkan dengan Slovakia 51%, namun meski irama permainan terlihat menurun, Paraguay tetap mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 di menit ke-86 melalui gol Cristian Riveros.
Italia 'terseok-seok', ditahan imbang Selandia Baru 1-1.
Italia sebenarnya berada di grup yang ringan, dalam grup F yang beranggotakan Paraguay, Selandia Baru dan Slovakia. Bursa taruhan juga memprediksikan bahwa Italia akan lolos dengan mudah dan hanya akan menemui batu sandungan Paraguay yang dianggap tim kuat di Benua Amerika Latin. Namun ternyata, realita membuktikan lain, Italia dengan susah payah meladeni perlawanan Selandia Baru yang notabene berperingkat 78 FIFA, bandingkan saja dengan Italia yang menyandang sebagai Juara bertahan Piala Dunia, berada di peringkat 5 FIFA.
Selandia Baru sangat bahagia mampu menahan imbang Italia di stadion Mbombela Nelspruit, meski setelah Gol Smeltz di menit ke-7-yang memanfaatkan kelemahan antisipasi bola dari Cannavaro, berkat tendangan bebas pemain lain dari Selandia Baru-Italia menggempur habis-habisan pertahanan Selandia Baru yang dijaga kiper Paston. Keberuntungan akhirnya menghinggapi kubu Italia, pada menit ke-29 diawali dengan pelanggaran bek Selandia Baru, Smith, di dalam kotak penalti terhadap de Rossi, Italia mendapatkan hadiah tendangan penalti yang dengan mulus dieksekusi oleh Iaquinta, skor pun berubah menjadi 1-1.
Pada babak kedua pun Italia tidak mengendurkan dominasi serangannya, tercatat dalam statistik, 23 shots on goal, dengan 7 shots on target, mampu dilesakkan oleh para pemain depan dan tengah Italia dengan salah satunya dari tendangan keras Montolivo dari jarak 28 meter di menit ke-69.
Sangat berbeda dengan Selandia Baru yang hanya mampu menciptakan shots on goal sebanyak 3 kali dan hanya 1 kali shots on target yang akhirnya membuahkan gol di menit ke-7.
Pemain Italia sekaliber Iaquinta, Montolivo, Di Natale, de Rossi (Man of the Match), yang didukung oleh pergerakan pemain belakang Zambrotta, Criscito dan Chiellini tidak mampu lagi menciptakan gol tambahan meski sebenarnya permainan Italia terlihat menurun dibandingkan pada saat melawan Paraguay, namun dengan dominasi serangan, terutama pada babak kedua, Italia sebenarnya mampu menciptakan gol lagi, namun para pemain belakang Selandia Baru, yang dibantu 'turun' oleh para pemain tengah dan depannya, perjuangan Italia dalam mencetak gol tambahan menjadi sia-sia.
Melihat dari hasil pertandingan kedua Italia di Fase Grup F Piala Dunia 2010 ini, Italia bukan lagi tim yang perlu ditakuti lawan, karena Italia keteteran melawan permainan anak-anak Selandia Baru. Para pemain Selandia Baru lebih taktis dalam memainkan si kulit bundar dari kaki ke kaki. Terlihat sering terjadi miss communication antar beberapa pemain Italia dalam melakukan passing, yang akhirnya kinerja serangan Italia sering tercolong oleh kesigapan para pemain Selandia Baru.
Dari hasil pertandingan kedua di Grup F ini, Italia harus berjuang keras untuk bisa lolos dari fase grup dengan 'harga mati' Italia harus bisa memenangkan pertandingan terakhir melawan Slovakia, sedangkan Selandia Baru akan dipertemukan dengan Paraguay yang kemungkinan besar bisa menjadikan jalan mulus bagi Paraguay untuk lolos dari Grup F sebagai juara grup. Saat ini Italia dan Selandia Baru sama-sama mengumpulkan Poin 2 yang sama-sama memiliki kans lolos dari fase grup, diatasnya ada Paraguay dengan poin 4 dan didasar klasemen Grup F ada Slovakia dengan poin 1.
Sumber image : fifa.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar